AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Juru bicara Imarah Islam Afghanistan (IIA), Zabihullah Mujahid, menyampaikan pernyataan resmi terkait insiden berdarah pada Selasa (16/12/2014) pagi di sebuah sekolah di kota Peshawar, Pakistan.
Insiden yang menewaskan sedikitnya 200 orang itu disebut-sebut merupakan serangan yang dilakukan oleh Taliban Pakistan (TTP) dengan menargetkan sekolah yang dikelola oleh militer di barat laut Pakistan.
Juru bicara TTP, Muhammad Khorasani, mengatakan kepada Al-Jazeera bahwa penyerang telah diberikan perintah untuk membiarkan siswa-siswa untuk pergi dan menargetkan sisanya.
“Pejuang kami telah memasuki sekolah, mereka diperintahkan untuk tidak membahayakan anak-anak tetapi untuk menargetkan personil militer,” ujar Khorasani kepada Reuters.
Khorasani juga mengatakan bahwa serangan itu merupakan pembalasan atas operasi militer Pakistan yang sedang berlangsung terhadap TTP dan sekutunya di kawasan suku di Waziristan Utara.
Berikut terjemahan pernyataan juru bicara Imarah Islam Afghanistan terkait insiden tersebut, yang dirilis oleh Voice of Jihad pada Rabu (17/12).
Pernyataan Juru Bicara Imarah Islam Afghanistan terkait Insiden di Sekolah Peshawar
Sebuah serangan telah terjadi terhadap sebuah sekolah di kota Peshawar di provinsi Khyber Pakhtunkhwa Pakistan pagi ini sekitar pukul 10:00 waktu setempat. Informasi dari daerah itu menunjukkan bahwa sejauh ini sekitar 200 orang telah tewas dan terluka dalam insiden tersebut, yang sebagian besar [korban] dikabarkan merupakan anak-anak.
Imarah Islam Afghanistan menyatakan belasungkawa atas insiden tersebut dan turut berduka cita dengan keluarga anak-anak yang terbunuh.
Pembunuhan yang dilakukan dengan sengaja terhadap orang-orang yang tidak bersalah, wanita dan anak-anak bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam dan setiap pemerintahan serta gerakan Islam harus mematuhi esensi mendasar ini.
Imarah Islam Afghanistan selalu mengutuk pembunuhan terhadap anak-anak dan orang-orang yang tak berdosa di setiap titik waktu. Pesan belasungkawa ini juga dirilis terkait ledakan di taman bermain di distrik Khel Yahya provinsi Paktika dan sebuah masjid di provinsi Nangarhar serta tindakan-tindakan yang dianggap bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam.
Juru bicara Imarah Islam Afghanistan
Zabihullah Mujahid
16/12/2014
(banan/arrahmah.com)