(Arrahmah.com) – KTT NATO telah berlangsung pada 20-21 Mei 2012 di Chicago, Amerika Serikat (AS) untuk membahas beberapa isu, terkhusus masalah perang di Afghanistan yang menjadi agenda terpenting yang dibahas. Karena itu, Imarah Islam Afghanistan menyatakan beberapa poin kepada para peserta konferensi khususnya, dan orang-orang yang berada di belakang mereka pada umumnya.
- Invasi di Afghanistan oleh Amerika dan sekutu-sekutunya dibawah bendera ‘perang melawan teror’ adalah sebuah tindakan yang tidak dibenarkan dan zalim yang hanya dilakukan untuk keuntungan politik dan ekonomi. Terorisme dan kenyataan yang ada tidak memiliki kesamaan. Tidak ada rakyat Afghan melakukan operasi militer di negara-negara lain dan juga tidak ada bukti, maka penjajahan Afghanistan oleh Amerika tidak bergema secara legal atau pun logis.
- Sebagai akibat dari penjajahan ini, Invasi Amerika memaksakan terhadap bangsa Muslim Afghan beberapa kejahatan perang yang dilemparkan, yang tangan-tangannya merah berlumur darah manusia-manusia tak bersalah, dan yang terlibat dalam pelanggaran terhadap kehidupan, kekayaan dan kehormatan orang-orang biasa. Rakyat Afghan telah menghadapi penyiksaan dari kejahatan dan kebrutalan mereka selama dekade terakhir, sementara para penjajah itu hanya menutup mata terhadap mereka.
- Jarigan-jaringan intelijen Amerika termasuk CIA, menyatakan bahwa semua anggota Al-Qaeda telah meninggalkan Afghanistan dan bahwa tidak lebih dari 50 orang yang tersisa, oleh karena itu keberadaan militer Amerika bukan sekedar untuk keamanannya sendiri (dari serangan ‘teror’ –red) tetapi strategi jangka panjang untuk mengubah negara kami dan wilayah ini ke dalam penjajahan mereka.
- Pasukan penjajah di Afghanistan membunuh anak-anak, para wanita, dan orang tua tak berdaya serta orang-orang Afghanistan lainnya dalam serangan-serangan malam mereka dan pemboman yang membabi buta tanpa mengkhawatirkan konsekuesinya. Para pelaku kerusuhan ini adalah semuanya penjahat. Para penyeru Hak Asasi Manusia (HAM) ini tidak terampuni. Demikian pula, pasukan penjajah ini telah membentuk milisi lokal dengan nama ‘Arbakis’ yang melakukan pelanggaran terhadap kehidupan, kekayaan dan kehormatan orang-orang biasa dan membunuhi rakyat Afghan tak bersalah, meskipun mereka tidak menghadapi Mujahidin secara fisik. Jika para penjajah ini ingin mendanai dan mempersenjatai kelompok-kelompok semacam itu dan melanjutkan pemboman membabi buta mereka, maka tanggungjawab atas sebab kerugian warga sipil di Afghanistan akan dibebankan tepat di atas pundak-pundak pasukan tersebut.
- Kami ingin menyatakan kepada seluruh dunia bahwa pemerintahan antek Kabul menyiksa para tahanan tak bersalah, memaksakan pengakuan palsu dan mengeluarkan hukuman penjara jangka panjang. Aparatur keamanan rezim Kabul mendiskriminasi dan menyiksa mereka karena prasangka belaka. Mengakhiri penindasan ini adalah kewajiban bagi setiap manusia.
- Pasukan penjajah telah menghancurkan seluruh desa beserta penduduknya (contohnya di Tarako Kalacha) di Afghanistan dengan 25 ton bom. Mereka telah meratakan seluruh pasar beserta ratusan toko di Helmand dan Uruzgan. Mereka juga telah menumbangkan tumbuh-tumbuhan hijau dan kebun buah-buahan di distrik Panjwai dan Zhari di Kandahar, dan demikian pula di Band-e-Sarda di provinsi Ghazni. Semua kebiadaban itu dilakukan dibawah slogan ‘perang melawan teror’. Saat ini, masyarakat internasional yang menggembar-gemborkan toleransi, keadilan dan Hak Asasi Manusia, bagaimana dapat membenarkan kebiadaban tersebut di Afghanistan dari tangan orang-orang yang menyatakan diri sebagai orang-orang yang beradab?
- Untuk mencuci otak publik dan untuk memfitnah Mujahidin Imarah Islam Afghanistan, berbagai jaringan di Afghanistan dikepalai oleh pasukan penjajah, melakukan beberapa tindakan seperti penghancuran dan pembakaran jembatan-jembatan dan sekolah-sekolah, melakukan peledakan di antara warga sipil, menargetkan orang-orang tertentu untuk tujuan kji dan lainnya, Imarah Islam Afghansitan menyatakan pengingkaran (apa yang musuh ingkari – red) yang lengkap dari mereka.
- Pasukan penjajah Amerika telah membuat penjara-penjara rahasia di dalam semua pangkalan mereka di Afghanistan, dimana mereka menahan orang-orang Afghan tak bersalah dan melakukan berbagai bentuk penyiksaan terhadap mereka yang telah mengakibatkan banyak dari mereka yang syahid. Selain itu, ribuan rakyat Afghan tak bersalah ditahan di penjara-penjara di pangkalan Kandahar dan Bagram tanpa tuduhan. Orang-orang itu adalah yang tidak mengetahui apapun tentang insiden di New York (9/11), tetapi ditahan dengan dalihnya selama bertahun-tahun dan menderita dalam kondisi tak tertahankan.
- Sebuah survei yang dilakukan pada bulan April oleh CBS News dan New York Times, menunjukkan bahwa 69 persen warga Amerika menentang perang di Afghanistan dan menginginkan pasukan mereka keluar dari Afghanistan. Demikian pula orang-orang dari bangsa yang bersekutu dengan Amerika juga telah menunjukkan penentangan mereka terhadap penjajahan di Afghansitan. Jadi, negara-negara anggota NATO yang mengklaim menjadi para wakil yang terpilih dari rakyatnya dan menganggap pemerintahan mereka adalah pemerintahan rakyat yang ‘dari rakyat, untuk rakyat’, bagaimana mereka akan menjawab seruan rakyat mereka dalam KTT tersebut?
- Imarah Islam Afghansitan sekali lagi menyatakan bahwa Imarah Islam tidak memegang agenda untuk membahayakan siapapun, juga Imarah Islam tidak akan membiarkan siapapun membahayakan negara-negara lain dari tanah Afghan, maka tidak ada alasan bagi negara-negara penjajah termasuk Amerika untuk melanjutkan penjajahan di Afghanistan dengan dalih ‘upaya menjaga keamanan’.
- Penjajahan Afghanistan oleh Amerika melalui penggunaan pasukan adalah jelas pelanggaran terhadap sebuah kedaulatan bangsa yang tidak dibenarkan oleh hukum internasional apapun. Orang-orang Afghan yang berperang melawan pelanggaran ini adalah usaha independen Mujahidin yang menuntut hak-hak mereka, dan memasang perlawanan atas penjajahan ini adalah hak hukum mereka. Perjuangan bersenjata ini hanya akan berakhir ketika rakyat Afghan memperoleh kemerdekaan dan sebuah pemerintahan berdasarkan pilihan mereka. Perjanjian yang dipaksakan dan konferensi internasional bukanlah solusi untuk kesulitan rakyat Afghan. Solusinya adalah memberikan bangsa Muslim Afghan hak dasar dan hak legitimasi mereka sepenuhnya.
- Imarah Islam Afghanistan telah membiarkan semua pintu politik dan militer terbuka. Imarah Islam menginginkan untuk mendapatkan hak-hak bangsa Muslim Afghan melalui semua cara yang mungkin, dan sebagai balasan kekuatan adalah siap untuk menerima semuanya, Imarah Islam memberitahukan betatapun Amerika memanfaatkan satu langkah ke depan, (artinya) taktik mundur dua langkah. Mereka membuat alasan buatan untuk memperpanjang penjajahan di Afghanistan, ragu-ragu dalam sikap mereka dan tampaknya tidak memiliki strategi yang jelas dalam solusi politik. Imarah Islam menganggap klaim para penjajah ini dalam mencari solusi politik sebagai upaya tak berarti hingga mereka keluar dari negara mereka yang fluktuasi nya tidak stabil.
- Penjajahan Afghanistan oleh Amerika dan sekutu-sekutunya adalah masalah fundamental. Jika masalah ini terselesaikan, rakyat Afghan memahami bahasa satu sama lainnya dan berbagi kebudayaan bersama, karena itu mereka dapat mencapai resolusi terkait negara ini. Orang-orang asing itu harus melupakan perpanjangan dan memeperumit masalah Afghanistan untuk tujuan kolonialis mereka.
Pada akhirnya, kami harus menegaskan kembali bahwa Mujahidin Imarah Islam Afghanistan akan terus melanjutkan jihad mereka yang sedang berlangsung hingga mencapai tujuan mereka. Terorisme dan kebiadaban para penjajah dan antek-antek mereka tidak akan mampu menghentikannya. Kami menyeru kepada seluruh para pemimpin nengara-negara anggota NATO untuk merealisasikan kenyataan yang ada dari Afghanistan dan mengakui hak-hak dasar rakyat Afghan yang merupakan sebuah bangsa yang merdeka dan mendirikan sebuah pemerintahan berdasarkan keinginan mereka sendiri. Demikian pula , mereka harus menghentikan pelanggaran HAM yang sedang berlangsung di Afghanistan dan penodaan kesucian rakyat Afghan yang dilakukan oleh pasukan mereka.
Tetapi jika mereka menolak untuk memperhatikan konsekuensi dari tindakan-tindakan kriminal mereka, maka mereka akan dibinasakan bersama penindasan dan teror mereka terhadap tanah yang diberkahi ini, sama seperti imperialis sebelumnya dan hanya cerita mereka yang akan tersisa.
Imarah Islam Afghansitan
(siraaj/arrahmah.com)