(Arrahmah.com) – Beberapa hari yang lalu, sebanyak 150 warga Afghan telah gugur dan terluka, yang terdiri dari para ulama dan santri akibat serangan udara pasukan penjajah pimpinan Amerika Serikat di sebuah sekolah Islam Hasyimiyyah ‘Umriyyah di distrik Dashti Archi, provinsi Kunduz. Imarah Islam Afghanistan mengutuk serangan tak berprikemanusiaan tersebut dan mengancam akan membalas dendam atas tumpahnya darah para ulama dan para santri hafizh Qur’an. Berikut pernyataan resmi Imarah Islam Afghanistan:
****
Tentara rezim Kabul dibawah bimbingan Amerika membom sebuah pertemuan yang diselenggarakan untuk merayakan wisuda para ulama Islam dan para penghafal Qur’an di sebuah Madrasah di daerah Daftano, distrik Dashti Archi, provinsi Kunduz.
Hingga 200 warga sipil, sebagian besar para ulama, para hafizh Qur’an dan anak-anak meninggal dunia dan terluka dalam serangan yang menggemparkan yang membuat syok psikis bangsa Muslim Afghan.
Kejadian yang mengejutkan ini sekali lagi membuktikan kebencian yang mendalam dari pasukan penjajah di Afghanistan dan antek-antek internal mereka yang mengakar terhadap keyakinan, kepercayaan agama (Islam), pendidikan, nilai-nilai dan keluhuran bangsa kami dan upaya mereka mencabutnya sepenuhnya.
Imarah Islam Afghanistan sekali lagi mengutuk kejahatan ini dan berjanji akan melakukan pembalasan besar terhadap para pengkhianat. Bangsa Mujahid secara umum dan Imarah Islam [Afghanistan] khususnya telah memberikan pengorbanan besar untuk membela Islam. Hal ini kembali meyakinkan seluruh bangsa ini bahwa bangsa ini tidak seharusnya menunjukkan kelemahan dalam mempertahankan bangsa dan kesucian agama kita dan akan menyeret para pengkhianat atas kejahatan mengejutkan ini ke pengadilan keadilan.
Imarah Islam [Afghanistan] meminta seluruh organisasi, lembaga-lembaga dan organisasi kemanusiaan yang netral untuk mengirim tim indpenden ke area tersebut untuk melakikan investigasi yang adil dan menyeluruh dengan tujuan untuk menemukan siapa yang melakukan serangan ini dan mengapa.
Imarah Islam [Afghanistan] akan menyediakan kesempatan yang mungkin bagi tim seperti itu dan akan menjamin keamanan mereka.
Imarah Islam [Afghanistan] juga meminta kepada awak-awak media, para jurnalis dan para pengamat untuk mengunjungi daerah itu dengan bebas, melihat tempat kejadian, mewawancarai para penduduk local dan para korban dan mempresentasikan penemuan mereka kepada bangsa ini dan seluruh dunia.
Lebih dari itu, Imarah Islam [Afghanistan] juga menyeru kepada para penulis independen, para pengamat dan para analis untuk memberikan perhatian khusus terhadap bencana di Kunduz ini, dengan menulis artikel intelektual, mempublikasikan detilnya dan mengungkap tujuan jahat dari pasukan penjajah dan antek-antek mereka dibalik serangan ini.
Kami menyampaikan bela sungkawa yang dalam kepada para keluarga para syuhada di tragedi Kunduz, kami menganggap derita mereka adalah derita kami juga dan mendoakan Jannah bagi para Syuhada, kesembuhan yang cepat bagi para korban luka serta kesabaran dan pahala tanpa batas bagi keluarga yang berduka.
Kami memohon kepada Allah untuk menyelamatkan negara ini dari cengkeraman para penjajah, dan memohon dengan berkah darah orang-orang tak bersalah untuk menolong para Mujahidin yang berperang untuk menegakkan Syariat Islam dan keamanan serta kesejahteraan bangsa Afghan dan untuk melempar kebatilan kepada kehancuran. Wassalam.
Imarah Islam Afghanistan
18/17/1439 H
04/04/2018 M
(siraaj/arrahmah.com)