AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Rabu (1/8/2012), setidaknya lebih dari 17 warga sipil Afghan dibunuh oleh polisi boneka lokal (milisi Arbaki bayaran AS) di distrik Khas Uruzgan, Afghanistan. Para milisi bayaran itu melakukan penyerbuan ke rumah-rumah warga sipil atas perintah para salibis.
Insiden semacam ini telah sering terjadi di Afghanistan, dengan dalih mencari ‘militan’, mereka sewenang-wenang menindas warga sipil. Berikut adalah reaksi Imarah Islam Afghanistan terkait pembunuhan keji tersebut.
Dengan lampu hijau dari pasukan asing dalam aksi terorisme dan kegiatan kriminal mereka yang berkelanjutan, polisi lokal rezim antek secara membabi buta menembak dan menewaskan lebih dari 17 warga desa tak bersalah dan tak berdaya (syahiid insyaAllah) dari daerah Matakzo dan Saakaano di wilayah Shali Nawa, distrik Khas Uruzgan.
Informasi yang dikumpulkan dari para saksi menyatakan: Atas perintah komandan biadab terkemuka, Shuja’i, polisi lokal (Arbaki) memaksa orang-orang keluar dari rumah mereka di daerah tersebut dan kemudian tanpa belas kasih membunuh mereka. Para saksi mata juga mengatakan bahwa Arbaki juga menangkap dan membawa beberapa warga desa lainnya dan nasib mereka kini belum diketahui. Mereka menambahkan, bahwa rumah warga desa dijarah pada saat itu, barang berhara mereka, perhiasan, uang dan jam tangan dicuri serta 8 sepeda motor mereka dibakar.
Warga lokal dari daerah tersebut mengatakan bahwa komandan polisi lokal terkemuka itu melakukan kejahatan demikian dibawah arahan dan perlindungan pasukan asing. Orang tersebut, sebelumnya juga telah menewaskan dan menyiksa orang-orang tak bersalah di beberapa kesempatan karena prasangka pribadi. Secara pribadi, dia didukung dan dipersenjatai dengan semua tipe senjata oleh pasukan asing.
Harus dikatakan bahwa di tangan orang-orang biadab pemerintahan antek Karzai (polisi lokal), warga desa tak bersalah dan tak berdaya telah menghadapi berondongan kejahatan dengan sengaja bahkan di siang hari bolong. Namun para aktivis yang disebut ‘Hak Asasi Manusia dan Keadilan Sosial’ tetap bungkam. Tidak ada pihak (dari mereka) yang mengangkat suara atas para syuhada’ yang ditindas seperti ini dan mereka juga tidak mengutuk kebiadaban yang dilakukan para biadab (rezim) Karzai ini.
Imarah Islam Afghanistan sangat mengutuk penindasan semacam ini dan kebiadaban Arbaki. Sementara bersimpati dan menunjukkan rasa persaudaraaan Islam (ukhuwah Islamiyah) terhadap para korban atas insiden tak manusiawi ini. Imarah Islam Afghanistan ingin menenangkan keluarga dan kerabat mereka bahwa dengan pertolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala, Imarah Islam akan membalas darah dari setiap yang syahid dan akan segera menimpakan hukuman terhadap para penjajah dan orang-orang bayaran mereka, InsyaAllah.
Juru bicara Imarah Islam Afghanistan
Qari Muhammad Yusuf Ahmadi
(siraaj/arrahmah.com)