AFGHANISTAN (Arrahmah.com) – Sejarah mebuktikan, setiap pasukan yang menjajah Afghansitan, mereka selalu menghadapi kekalahan. Sejarah penjajah terkenal Uni Soviet ke Afghanistan telah berlalu 23 tahun. Tahun-tahun yang meninggalkan kesedihan dan noda yang memalukan di wajah Uni Soviet, dimana 23 tahun lalu mereka menarik diri dari Afghanistan karena gagal mengalahkan Mujahidin Islam. Terkait hal tersebut, Imarah Islam Afghanistan mengeluarkan sebuah pernyataan di dalam situs resminya pada kesempatan peringatan tahun ke-23 penarikan pasukan salibis dari tanah para syuhada, berikut terjemahannya:
***
Tepat 23 tahun di hari ini (15/2/2012), pasukan penjajah dari Uni Soviet menangis ketika mereka menarik diri dari Afghansitan. Pasukan penjajah Uni Soviet kemarin, sama seperti pasukan biadab Amerika dan pasukan salib lainnya yang pada saat ini menginvasi tanah yang kita cintai dan telah berlangsung selama 10 tahun, mereka dengan biadab menumpahkan darah orang-orang gagah berani Afghan dengan tujuan menundukkan mereka. Tetapi pada akhirnya dan setelah Jihad, perjuangan dan pengorbanan yang tak terhitung dari bangsa yang perkasa ini, mereka (musuh) menghadapi kekalahan yang hina, bahwa semua “kerajaan merah” juga telah mengalami keruntuhan dan ideologi komunis atheis menjadi bahan tertawaan di seluruh dunia.
Berdasarkan sejarah, rakyat Afghan dapat mendeklarasikan hari peringatan ini sebagai hari keselamatan dari seluruh kejahatan komunisme disebabkan Jihad Islam mereka melawan Soviet (atas izin Allah), Afghanistan tidak hanya mendapatkan kemerdekaannya tetapi juga menjadi pendorong kuat untuk menyelamatkan bangsa ASIA Tengah dari kejahatan komunisme dan dari cengkraman kekuasaan kerajaan Soviet.
Sekarang, pada hari peringatan ini, pasukan penjajah Amerika dan sekutu-sekutunya di Afghanistan, dengan petolongan Allah Subhanahu wa Ta’ala sedang menghadapi nasib yang sama seperti Rusia yang jatuh karena Jihad rakyat Afghan.
Penjajahan Rusia, setelah diuji kekuatannya melawan Afghanistan yang gagah berani selama satu dekade, telah belajar bahwa tinggal di rumah bangsa Mujahid, Afghanistan, berarti tidak lebih dari menghancurkan diri sendiri. Dan dengan kesadaran ini, mereka membentuk suatu cara untuk keberangkatannya dibawah perlindungan persetujuan Jenewa dan tanpa syarat menarik semua pasukannya. Tetapi Amerika masih terus ingin menguji rakyat Afghanistan dan terbukti sedang berusaha melalui berbagai alasan yang tidak dibenarkan dan dibawah kondisi yang mendatangkan bencana untuk bercokol di Afghanistan.
Pada kesempatan hari bersejarah mundurnya pasukan Soviet ini, Amerika yang sombong harus mengambil pelajaran dari invasi memalukan Soviet dan Inggris sebelumnya, menarik tangan mereka dari konfrontasi sia-sia dengan rakyat Afghan yang gagah berani dan kemudian dengan seketika menarik diri semua pasukan mereka dari Afghanistan.
Imarah Islam Afghanistan ingin mengucapkan selamat kepada bangsa Mujahid dan bersama seluruh Umat Islam pada hari peringatan ini. Kami memohon kepada Allah untuk memeberikan kemenangan yang sama melawan penjajahan hari ini, Pasukan salib Amerika seperti yang terjadi pada para komunis atheis kemarin.
Imarah Islam Afghanistan
23/03/1433
(siraaj/arrahmah.com)