JAKARTA (Arrahmah.com) – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih bersikap dingin dan belum mau berkomentar perihal pernyataanya yang dimuat di Wall Street Journal edisi 10 Desember 2009.
Ditemui di Hotel Four Season, Kamis (10/12) malam. Sri Mulyani tetap diam ketika diminta tanggapan seputar pernyataannya yang menyebut tidak akur dengan Aburizal Bakrie. Hanya senyum yang tampak di bibir Ani.
Tidak satu patah katapun keluar yang dinyatakan untuk memperjelas apakah wawancara tersebut benar adanya. Apakah kemudian hasil wawancara yang dimuat oleh surat kabar Internasional itu akan berdampak ke ekonomi nasional? Sri Mulyani pun tidak menjawab.
Bagaimana dengan kemungkinan konferensi pers untuk memperjelas pernyataan tersebut? Sri Mulyani bergeming.
Sri Mulyani pun tidak ingin berkomentar ketika dipancing wartawan dengan pendapat pengamat politik Burhanuddin Muhtadi, yang mengatakan pernyataan itu bak menyiram api dengan bensin karena ada konflik terpendam antara Sri Mulyani dengan sejumlah politisi.
“Hubungan dengan Pak Aburizal Bakrie bagaimana, Bu?” tanya wartawan. Sri Mulyani hanya menjawab, “biasa saja.”
Hari ini, pernyataan Sri Mulyani yang dimuat Wall Street membuat heboh semua orang.
Tidak hanya kalangan pengusaha, kalangan politisi dan pengamat pun mulai berkomentar.
Sri menyatakan kepada Wall Street Journal, Panitia Khusus Angket adalah kreasi lawan-lawan politiknya. Salah satu yang disebut Menteri Keuangan itu adalah Aburizal Bakrie, yang disebutnya tak senang dengannya.
“Pernyataan itu bisa berbuntut panjang,” ujar Burhan. “Statemen itu politically incorrect dan bak menyiram api dengan bensin, apalagi dengan menyebut motivasi politik dan dendam Aburizal,” ujar peneliti senior Lembaga Survei Indonesia dalam pernyataan tertulis ke VIVAnews, Kamis (10/12). (viva/arrahmah.com)