Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah dan Maha Pengasih,
Dunia tahu bahwa Amerika menyerang Imarah Islam dan bangsa kami secara brutal dan ilegal pasca 11 September dengan dalih perang melawan terorisme, dan menduduki negeri yang kami tercinta. Kejahatan global ini kemudian memperburuk rakyat kami yang tertindas dan sengsara dengan berbagai masalah dan kesulitan.
Awan hitam kekejaman dan pelanggaran telah menelan bangsa kami yang tertindas. Rangkaian pembunuhan, pencurian, penodaan nasional dan nilai-nilai agama serta perbuatan-perbuatan keji lainnya bermula di bawah nama demokrasi, rekonstruksi dan hak asasi manusia. Kebrutalan dan barbarisme mendapat tempat di negara ini di bawah nama yang sama, demokrasi dan rehabilitasi, dan pada saat yang sama, dimulailah fase anarki, ketidakamanan, penjarahan, ketidakterhormatan, perdagangan narkoba, korupsi di kalangan pemerintah dan pejabat-pejabatnya. Pedagang barang-barang yang memabukkan, pelanggar hak asasi manusia, orang-orang yang korup, pengkhianat dan perampas hak-hak rakyat pribadi telah merebut kekuasaan (pemerintah). Mereka melakukan pemilihan yang paling memalukan, yang sekarang menjadi pembicaraan di kalangan rakyat karena sarat dengan penipuan.
Para komandan perang yang ada di bawah kepemimpinan Obama dan Brown ingin menipu masyarakat dunia dengan mengadakan konferensi London, seolah-olah menunjukkan bahwa banyak yang masih mendukung mereka. Dengan demikian mereka berharap dengan hal itu mereka dapat menghindari kemarahan rakyat mereka sendiri. Tentu saja, penyerbuan mereka terhadap negara kami bertentangan dengan semua hukum, norma, dan prinsip-prinsip moralitas. Oleh karena itu, semua rakyat Afghan dan muslim wajib untuk menjaga dan mempertahankan hidup, harta benda, kehormatan, dan nilai-nilai agama mereka.
Mujahidin Imarah Islam merupakan anak-anak negeri ini. Mereka tahu betul setiap puncak dan ngarai di negara ini dan siap untuk melakukan pertahanan. Kekalahan dan keburukan akan menjadi nasib para penjajah.
Perlu disebutkan bahwa amir Mullah Mohammad Omar (Semoga Allah melindungi beliau) telah dengan jelas mengatakan bahwa kami menginginkan aturan Islam tegak di negara kami. Kami tidak bermaksud untuk membahayakan negara-negara tetangga serta negara-negara lain di dunia, sebagaimana kami tidak ingin mereka membahayakan kami. Kami tidak akan membiarkan tanah kami digunakan untuk melawan negara lain.
Imarah Islam ingin memiliki hubungan yang baik dan positif dengan negara-negara tetangga dalam suasana saling menghormati dan mengambil langkah-langkah luas untuk kerja sama bilateral, pembangunan ekonomi dan masa depan yang sejahtera. Kami ingin siapapun membalas isyarat kami ini dengan maksud serupa. Lebih lanjut, Imarah Islam berkomitmen untuk mengambil langkah bagi terpenuhinya kebutuhan akan pendidikan di negara kami dengan aqidah dan pemahaman Islam serta pengetahuan dunia kontemporer.
Imarah Islam Afghanistan ingin menciptakan suasana yang kondusif tanpa prasangka bahasa dan rasial sehingga siapapun dapat bergandengan tangan satu sama lain dalam bingkai persaudaraan dan persatuan. Dengan demikian, mereka akan menaruh dukungan mereka pada syariat Islam yang sesungguhnya, sebuah perwujudan cita-cita luhur para syuhada, yang menjadi pelindung kehidupan, harta benda, kehormatan, status, dan nilai-nilai agama, serta kebanggaan sejarah nasional.
Sungguh sangat menyedihkan bahwa para penyerang yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah bertekad untuk berpegang pada pendekatan militer dalam hal ini. Kami ingin mengatakan dengan jelas, jika mereka ingin menyelamatkan diri dari kerugian finansial dan kehilangan nyawa yang lebih banyak, mereka tidak semestinya menipu rakyat dengan ilusi rencana dan strategi mereka, sebagaimana mereka tidak seharusnya membuang-buang waktu yang mereka miliki, atau tidak seharunya pula mereka membuat rakyat kami menghadapi penderitaan dan masalah yang bertubi-tubi. Mereka seharusnya menerima solusi yang diajukan oleh Imarah Islam: penarikan total pasukan dari negara kami. Kami menjamin keselamatan dan keamanan bagi para penyerang dalam hal ini.
Jika mereka benar-benar ingin mengambil ukuran perdamaian untuk memecahkan masalah, mereka harus melepaskan saudara-saudara kami yang menjadi tahanan mereka di penjara-penjara di Afghanistan, Pakistan, Guantanamo dan penjara-penjara lainnya. Mereka seharusnya tidak menahan saudara-saudara kami dalam penjara selama bertahun-tahun melawan semua prinsip-prinsip internasional. Mereka juga seharusnya benar-benar menghapus semua saudara kami dari daftar hitam ‘terorisme’ dan tidak seharusnya pula mereka mengirimkan lebih banyak pasukan. Mereka harusnya telah memenuhi apa yang mereka sendiri katakan.
Semua harusnya memahami bahwa konferensi serupa telah diselenggarakan di masa lalu seperti Konferensi Bonne dan konferensi lainnya di Paris dan Tokyo. Terdapat kampanye propaganda besar sebelum pelaksanaan konferensi yang mengatakan bahwa konferensi itu dilakukan dengan pengeluaran yang sangat besar tapi mereka tidak membuahkan hasil apa-apa untuk menyelesaikan masalah rakyat Afghan. Masalah semakin memburuk, bukannya sebaliknya, karena memang konferensi ini tidak diselenggarakan atas keinginan dan aspirasi dari rakyat Afghan.
Fakta yang sangat jelas bahwa semua usaha keras ini sia-sia dan akan terus seperti itu sampai ada tekad untuk mencari solusi yang nyata dan urgen bagi masalah kami. Jika isu Afghan ini tidak direnungkan dan dibahas secara realistis dan lagi-lagi mencoba untuk memperpanjang pendudukan militer, ekonomi, budaya dan politik di negara kami, maka konferensi ini tidak akan berbeda dengan konferensi lainnya.
Dengan demikian, kami ingin mengatakan bahwa Jihad dan perlawanan atas kemusliman dan kehormatan orang-orang yang kami cintai terhadap kekejaman dan kebrutalan dari para penjajah ini semakin tumbuh dari hari ke hari. Para musuh itu tidak akan pernah dapat melemahkan atau menghambat momentum ini dengan mengubah tipu daya dan muslihat mereka. Mereka telah melakukan hal yang sama di masa lalu dan saat ini meerka kembali melibatkan saudara-saudara Muslim, para pemberani, dan kepemimpinan Imarah Islam. Beberapa waktu, mereka mengumumkan bahwa mereka akan menyediakan uang, pekerjaan dan kesempatan untuk memiliki kehidupan yang nyaman di luar negeri, bagi para Mujahidin yang setuju untuk melepaskan aktivitas Jihad.
Mereka kira Mujahidin mengangkat senjata untuk mendapatkan uang atau merebut kekuasaan. Anggapan ini tak berdasar dan sangatlah sia-sia. Jika saja tujuan Mujahidin Imarah Islam adalah meraup materi, maka mereka akan melakukannya dan menerima dominasi dari para penjajah itu sejak pertama kali dan akan mendukung mereka. Segala hal akan mereka peroleh: hidup nyaman, uang dan kekuasaan. Tapi Imarah Islam tidak akan pernah menjual keimanan, hati nurani, tanah dan negara ini untuk keuntungan materi dalam kondisi apapun. Permainan jahat itu tidak pernah tercantum dalam sejarah rakyat Afghanistan yang terhormat.
Para penjajah yang kalah itu harus tahu bahwa tipu daya dan muslihat mereka tidak akan pernah berhasil terhadap orang-orang yang mencintai kemerdekaan Afghanistan. Para penyerbu tidak memiliki pilihan lain kecuali mengakhiri pendudukan mereka di negara dan tanah kami.
Kamis, 13 Safar 1431/28 Januari 2010
Dewan Pimpinan Imarah Islam Afghanistan
(althaf/tum/arrahmah.com)