IRAK (Arrahmah.com) – Daulah Islam Irak telah mengaku bertanggungjawab atas pembebasan tahanan Muslim dari penjara Al-Tafsirat di utara kota Kirkuk, Irak. Sekitar 19 tahanan Muslim berhasil melarikan diri dari penjara keji Irak pada (23/3/2012) dengan membongkar ekstraktor kipas angin di kamar mandi dan kemudian menggunakan selimut untuk melarikan diri melalui lubang ekstraktor tersebut. Berikut ini adalah terjemahan pernyataan resmi Daulah Islam Irak terkait pembebasan 19 Mujahidin dari penjara di wilayah Kirkuk. Di dalam pernyataan ini, Mujahidin juga memberi peringatan kepada Inggris terkait rencana ekstradisi Syaikh Abu Qatadah Al-Filistini ke Yordania.
***
بسم الله الرحمن الرحيم
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan (ingatlah), ketika orang-orang kafir memikirkan daya upaya terhadapmu untuk menangkap dan memenjarakanmu atau membunuhmu, atau mengusirmu. Mereka memikirkan tipu daya dan Allah menggagalkan tipu daya itu. Dan Allah sebaik-baik Pembalas tipu daya.” (Al-Anfaal: 30)
Hanya dengan rahmat Allah, upaya keamanan di wilayah Kirkuk berhasil ditembus langkah hebat yang melingkupi penjara Al-Tafsirat dan terhubung dengan sekelompok mujahidin yang ditahan di dalamnya, dan Allah memudahkan pengaturan rencana untuk membebaskan mereka dan mematahkan rantai mereka dengan koordinasi dengan saudara-saudara mereka di wilayah tersebut. Operasi tersebut dimulai pada malam 2 Jumadil Awwal 1433 H. Ketika akhuna melakukannya dengan kesuksesan dan Allah berkehendak untuk membius para penjaga yang bertanggungjawab memantau penjara pada malam hari dengan cara khusus, kemudian membuka sebuah lubang di salah satu dinding penjara untuk membuat 19 Mujahidin berhasil keluar, beberapa diantara mereka dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Safawi, dan Alhamdulillah mereka telah dipindahkan ke lokasi yang aman, dimana para murtadin tidak berhasil melacak mereka meski dengan segala upaya.
Kami mengingatkan kaum Muslimin akan kewajiban penting untuk membantu saudara-saudara mereka yang ditindas ditahan di penjara-penjara Thaghut dan mengupayakan segala cara dan metode untuk mematahkan rantai mereka dan meringankan penderitaan mereka, dan mengabaikan masalah yang sangat penting ini adalah alasan yang paling penting dari pengkhiantanan dan kepasrahan dimana kaum Muslimin hidup saat ini. Kami memperingatkan pemerintah Inggris konsekuensi yang berbahaya setelah kami mendengar tentang rencana dengan segala cara dan penipuan untuk mengekstradisi tahanan pendakwah kebenaran Syaikh Abu Qatadah Al-Filistini ke penyiksa tak bermoral di Yordania.
Kami katakan kepada mereka yang memiliki akal dari para penguasa di London: bahwa kasus Syaikh yang dipenjara ini menjadi perhatian kami sebagaimana perhatian setiap Muslim yang mencintai agama dan saudara-saudaranya, jadi biarkan mereka merasakan pijakan kaki mereka dengan benar dalam masalah ini, dan berpikir secara menyeluruh sebelum memulainya, dan pernyataa-pernyataan media tentang pengambilan sumpah dari antek-antek mereka di Amman tidak akan menguntungkan mereka (tahanan Muslim –red), karena kami mengalami kejahatan dari para pengkhianat dan melihat kecerobohan dan kebohongan mereka, dan pemerintah Inggris dan rakyatnya adalah orang-orang yang akan memikul tanggungjawab atas keputusan akhir dari tindakan provokasi ini, meskipun bahwa mereka memiliki pilihan lain untuk tempat tinggal Syaikh jauh dari penjara agen-agen kriminal mereka di Yordania terutama setelah revolusi terkenal baru-baru ini melawan Thaghut di wilayah itu.
(Dan kemuliaan milik Allah, milik RasulNya dan milik orang-orang beriman, tetapi orang-orang munafik tidak mengetahui)
Departeman Informasi – Daulah Islam Irak
***
(siraaj/arrahmah.com)