(Arrahmah.com) – Gerakan Jihad Anshar Baitul Maqdis membantah kematian salah seorang panglima perangnya Syadi Al-Muni’, yang sebelumnya diklaim oleh militer Mesir. Selain itu, Anshar Baitul Maqdis juga menjelaskan bahwa Al-Muni’ bukanlah amir jamaah mereka. Mereka juga mengeluarkan beberapa pesan kepada tetua suku dan kabilah di Sinai, kepada mereka yang menjadi mata-mata militer Mesir, dan kepada mujahidin. Berikut terjemahan pesan Anshar Baitul Maqdis yang dikutip dari Forum ‘Arin Mujahidin tersebut:
Bantahan terhadap Rumor Kematian Pemimpin dan Panglima Perang Jamaah Anshar Baitul Maqdis
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
Segala puji bagi Allah dan semoga salam dan shalawat dilimpahkan kepada utusan paling mulia, yang diutus sebagai rahmat bagi seluruh alam, beserta keluarganya, sahabat dan para pengikutnya. Amma ba’du:
Allah berfirman, “Dan Sesungguhnya telah tetap janji Kami kepada hamba-hamba Kami yang menjadi Rasul, (yaitu) sesungguhnya mereka itulah yang pasti mendapat kemenangan. Dan sesungguhnya tentara Kami itulah yang pasti menang.” (QS. Ash-Shaffat: 171-173)
Dalam suasana perang secara terang-terangan kepada Islam dan kaum muslimin di negeri kita, otoritas keamanan di saluran-saluran medianya telah menyebarkan rumor palsu terhadap mujahidin. Seperti yang banyak terjadi di semua medan jihad, saat pasukan (Mesir) mengalami kerugian terbesar di jajaran perwira dan prajurit, mereka mengumumkan telah mencapai kemenangan besar, yang sejatinya palsu. Bahkan mengklaim telah membunuh pemimpin dan panglima perang jamaah kami, padahal hingga hari ini mereka tidak tahu siapa yang merupakan pemimpin jamaah ini. Kadang-kadang ada pengumuman kematian Abu Abdullah selama operasi keamanan. Kematiannya tidak diketahui kecuali setelah pengumuman dari kami, namun kemudian dinyatakan bahwa itu amir jamaah. Padahal tidak pernah sehari pun menjadi pemimpin jamaah.
Sekarang, mereka mengumumkan kematian Saudara Syadi Al-Muni’ dan dinyatakan bahwa beliau adalah amir jamaah, padahal beliau tidaklah terbunuh dan bukan amir jamaah.
Bahkan, mereka mengklaim di media bahwa pembunuhan itu dilakukan atas kerjasama dengan anak-anak kabilah yang mulia. Padahal, mereka hanyalah menggunakan para pengedar narkoba, koruptor dan para pemangku kepentingan untuk menutupi kecaman dari lawan-lawan mereka dari masyarakat adat, kemudian membuat kepalsuan bahwa yang mati dari kalangan mujahidin. Contohnya peristiwa mobil Elvirna di Lembah Al-Umr dan mobil SUV di Gunung Mugharah. Mereka mengumumkan bahwa para korban tewas di tangan orang-orang suku, dalam upaya melibatkan suku-suku itu dalam perang dengan mujahidin.
Pada waktu lain, juru bicara militer mereka menyatakan pembunuhan terhadap puluhan dan ratusan Anshar Baitul Maqdis, padahal yang korban yang terbunuh dari kalangan jamaah tersebut di tangan militer selama perang di Sinai tidak melebihi satu dari puluhan yang disebutkan oleh jubir pendusta itu.
– Kami mengumumkan dalam hal ini bahwa amir jamaah dan jajaran kepemimpinannya dalam kondisi aman dan sejahtera. Mereka baik-baik saja di tengah–tengah saudara-saudara mujahidin Allah untuk menegakkan perintah Allah dan ribath di perbatasan hingga Allah memisahkan mereka dari musuh.
– Kami menyampaikan pesan ini kepada:
Pertama, kami berpesan kepada anggota suku dan tokoh-tokohnya yang berakal dan mulia, ketahuilah bahwa tidak ada permusuhan antara kami dan kalian. Kalian adalah keluarga dan kerabat kami. Kalian tahu bahwa kami adalah orang-orang adil dan pertengahan. Kami hanya menargetkan orang-orang yang bekerja sama dengan para tentara yang murtad, yang menargetkan rumah dan kehormatan kami. Itupun kami lakukan setelah melalui pernyataan dan peringatan, serta seruan pertobatan. Kami tidak membalas apa yang hilang pada orang lain. Janganlah kalian masuk dalam perang ini dan berdiri melawan Mujahidin untuk menghalangi orang dari jalan Allah. Lalu kalian mendapatkan kehinaan di dunia dan siksa di akhirat.
Kedua, pesan kami kepada mata-mata dan pengkhianat, ketahuilah bahwa kita tidak berusaha menjadikan kalian sebagai target dan pembunuhan selama kalian bertobat dari perbuatan kalian. Kami telah mengumumkan ini berulang-ulang dalam publikasi kami. Kami telah menjelaskannya kepada kalian. Ketahuilah bahwa tidak ada bedanya bagi kami orang yang bekerja dengan Mossad Israel dan orang yang bekerja sama dengan tentara murtad. Mereka adalah dua sisi mata uang. Ketahuilah bahwa tentara-tentara itu pasti kalah dan bahwa Allah akan memberi kita kemenangan.
Kami tidak akan mengasihi siapa saja yang berdiri di jajaran musuh-musuh Allah untuk memerangi mujahidin, meskipun mereka puasa, shalat, memanjangkan jenggot, celana cingkrang, dan mengaku sebagai muslim. Darah dan harta mereka halal, kami memiliki alasan di hadapan Allah dalam hal ini. Kami mengingatkan kalian bahwa pintu pertobatan terbuka untuk semua yang ingin bertobat, sebelum kami mengambil tindakan kepadanya. Kalian pun telah melihat akhir para pengkhianat sebelum kalian. Pedang kami senantiasa terhunus untuk mereka sampai mereka bertobat atau bernasib seperti para pengkhianat itu di tangan kami. Orang yang mengingatkan telah memberikan uzur.
Ketiga, pesan kami kepada saudara-saudara kita mujahidin di mana saja, hendaknya kalian bersabar, bertahan dan berjuang melawan musuh Allah. Karena kemenangan adalah kesabaran dalam waktu singkat. Bergembiralah karena janji yang nyata sudah dekat, sehingga tiada satu pun sudut di bumi hari ini kecuali dinaungi oleh barisan Mujahidin dan kemenangan mereka. Darah dan pengorbanan para syuhada menjadi tebusan untuk meninggikan kalimat Allah. Inilah konflik yang merangkak di lingkungan Baitul Maqdis dalam persiapan untuk pertempuran antara kebenaran dan kebatilan, akan terselesaikan dengan kemenangan dan kekuasaan bagi hamba-hamba Allah yang beriman.
Allah berkuasa atas urusan-Nya, namun kebanyakan manusia tidak mengetahuinya.
Anshar Baitul Maqdis
26 Rajab 1435 H / 25 Mei 2014 M
Sanggahan:
• Kami tidak memiliki akun apapun secara formal maupun informal di situs jejaring sosial.
• Kami tidak memiliki e-mail dan kami tidak memiliki komunikasi dengan pihak mana pun, baik formal maupun informal.
• Kami memperingatkan semua orang bahwa satu-satunya sumber yang dipercaya untuk jaringan kami adalah jaringan SumukhAl-Islam dan Jaringan Al-Fida’ Al-Islamiyah. Karena jamaah kami menjadi sasaran kampanye pendistorsian dengan menyandarkan pernyataan-pernyataan yang tidak jelas.
• Kami mengulangi seruan kami kepada saudara-saudara kami di Mesir agar menjauh dari kantor dan markas keamanan dan polisi demi keselamatan mereka.