PAKISTAN (Arrahmah.com) – Taliban Pakistan pada Senin (6/10/2014) membantah laporan bahwa mereka telah berbaiat pada gerakan Islamic State (IS), atau sebelumnya dikenal sebagai ISIS, di Suriah dan Irak. Mereka mengatakan bahwa pernyataan mereka kepada media telah disalahtafsirkan.
Juru bicara Tehreek-i Taliban Pakistan (TTP), Shahid Shahidullah, mengatakan bahwa pernyataan mereka pada Sabtu (4/10) dimaksudkan sebagai ungkapan dukungan untuk semua pejuang Islam yang berperang di Suriah dan Irak dan berjuang melawan kepentingan Barat.
“Beberapa media tidak mempublikasikan pernyataan kami dengan benar,” kata Shahidullah kepada Reuters melalui telepon dari sebuah lokasi yang dirahasiakan. Ia menegaskan bahwa Taliban Pakistan tidak mendukung kelompok tertentu di Suriah atau Irak.
Berikut ini merupakan pernyataan Taliban Pakistan yang telah disalahtafsirkan sebagai baiat kepada IS tersebut. Penyataan ini diterjemahkan oleh Muqawamah Media pada Selasa (7/10).
Assalamualaikum Warahmatullahi wa Barakatuhu
Saya mengucapkan selamat dengan selamat yang diberkahi kepada kalian bertepatan dengan datangnya Sunnah Ibrahimiyyah, hari raya Idul Adha, yang dengan karunia-Nya, semoga Allah menerima shalat seluruh umat Islam dan ibadah qurban mereka, dan semoga Allah Tabbaraka wa Ta’ala menjadikan hari yang menguntungkan dan hari kebebasan ini sebagai hari keluarnya umat Islam dari arogansi orang-orang kafir yang menghinakan serta dominasi kekuasaan mereka, dan semoga Allah menjadikannya sebagai hari bagi bangkitnya pemerintahan Islam, serta menerima ibadah haji dan qurban dari seluruh jamaah haji yang mulia, amin.
Hari raya ini mengajarkan umat Islam tentang makna dari sebuah pengorbanan besar, ini adalah hari di mana kaum muslimin diarahkan kepada manhaj yang benar, dan hari di mana aqidah al wala’ wal bara’ hidup. Ini adalah hari pengorbanan demi agama dan hari mendakwahi manusia untuk memeluk millah ibrahim. Sebagaimana sejarah Sayyidina Ibrahim Alaihis Salam yang kalian ketahui, apabila kalian ingin memimpin umat, maka ikutilah petunjuk beliau dan pilihlah manhaj beliau. Namun ketahuilah hijrah harus dilaksanakan untuk menempuh jalan ini, bahwa saya harus berhijrah kepada rabbku, harus berlepas diri dari kaum yang pemikirannya bathil, harus memusuhi kebathilan, saya berlepas diri dari kalian, ada kebencian terhadapnya dan di dalam manhaj ini juga harus ada sikap berlepas diri dari orangtua dan suku jika mereka berada di atas kebathilan. Ketika ia tahu bahwa ia adalah musuh Allah, maka ia berlepas diri darinya, inilah manhaj pengorbanan, meskipun demi mempertahankannya ia harus dilemparkan ke dalam api, mereka berkata:“Bakarlah Dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak”.
Setelah Sayyidina Ibrahim Alaihis Salam lulus dari rintangan dan ujian-ujian itu, beliau dilantik sebagai imam bagi para manusia; “dan (ingatlah), ketika Ibrahim diuji Tuhannya dengan beberapa kalimat (perintah dan larangan), lalu Ibrahim menunaikannya“. Allah berfirman: ‘Sesungguhnya aku akan menjadikanmu imam bagi seluruh manusia’…”. jadi barangsiapa dari anak cucu beliau yang menempuh jalan petunjuk beliau, maka ia akan menjadi imam di muka bumi.
Kepada penduduk Pakistan, wahai para penduduk Pakistan! Kalian mengetahui bahwa negara ini didirikan di atas kalimat Laa Ilaaha Illa Allah, Laa Ilaaha Illa Allah yang dianut oleh Millah Ibrahim. Kakek-kakek kalian telah berkorban demi millah ini untuk mendirikan Pakistan yang berjalan di atas jalur Nabi Ibrahim Alaihis Salam. Di atas jalan itu mereka mempersembahkan diri dan harta mereka dengan sepenuh hati, namun sayangnya penguasa negara ini beserta para tentaranya memberontak dan menyerukan hak uluhiyah, mereka berkhianat terhadap pengorbanan para kakek kita, mereka menyelisihi hukum Allah Tabaaraka wa Ta’ala, mereka memberikan loyalitas kepada orang-orang kafir dan bersatu dengan mereka untuk sama-sama bersikap bara’ terhadap mereka yang disikapi bara’ oleh orang-orang kafir, mereka mengusir ribuan kaum muslimin yang fakir miskin dari negeri mereka karena mereka berpegang teguh kepada Islam dan syariat, maka sekarang kita harus bangkit, berdiri dan mengatakan kalimat kebenaran di hadapan para pengikut Namrud itu sebagaimana yang dikatakan oleh Sayyidina Ibrahim Alaihis Salam.
Wahai para penguasa! Ketahuilah dan waspadalah bahwa kekuasaan ini adalah amanah dari Allah Ta’ala yang diberikan kepada kalian, sedangkan kalian lupa akan janji Allah karena pengkhianatan kalian di dalamnya. Maka perbaikilah diri kalian, jika tidak maka kalian akan berhadapan dengan adzab Allah Ta’ala, kalau bukan di tangan para mujahidin yang diberikan janji oleh Allah untuk: “bunuhlah mereka dan adzablah mereka dengan tangan-tanganmu”, maka dengan adzab dan siksaan Allah Ta’ala, seperti para pendosa dari kaum Nuh, ‘Ad dan Fir’aun dimusnahkan.
Penegakan hukum Islam adalah kewajiban dan tanggung jawab kalian di negara ini, namun karena buruknya perilaku kalian dan kalian menjadi antek musuh, maka rakyat Pakistan yang mulia pun membenci dan melaknat kalian, kalian adalah seburuk-buruk penguasa dan pemimpin di mata mereka.
Wahai para ulama dan para pewaris Nabi, sesungguhnya tanggung jawab kalian amat besar, kalian adalah para pewaris Ibrahim Alaihis Salam yang pernah memecahkan tuhan-tuhan kebathilan sedirian, yang pernah mengumumkan sikap keberlepasan diri dan permusuhan terhadap Namrud dan kaumnya seorang diri, sehingga beliau dilemparkan ke dalam api, dan beliau tidak berbalik arah sedikitpun dari melaksanakan tugas dakwah beliau, maka hendaknya pada hari ini kalian berdiri tegak menentang pemerintahan yang bathil ini dan menampakkan sikap berlepas diri secara total darinya, kemudian hendaknya kalian bersiap-siap untuk dilemparkan ke dalam api Namrud.
Kalian adalah para pewaris Nuh Alaihis Salam dan pewaris Musa Alaihis Salam yang berkata di hadapan Fir’aun: “Sesungguhnya aku mengira kamu, Hai Fir’aun, seorang yang akan binasa”, maka tugas menyelamatkan umat adalah tanggung jawab kalian, tidak layak bagi kalian untuk merasa takut terhadap mara bahaya. Imam Ahmad bin Hanbal – Rahimahullah – berkata: “Jika orang alim terus berdiam diri dan berpura-pura sedangkan orang yang bodoh masih saja bodoh, maka kapankah kebenaran akan tegak?”
Sesungguhnya harga diri kita ada pada pemerintahan Islam, bukan pada pemerintahan demokrasi kufur yang menyamakan antara pikiran seorang alim dengan pikiran seorang yang fasik dan suka berbuat dosa, bahkan orang kafir dan tidak bertuhan sekalipun, (Rafidhah dan Qadiyani).
Wahai kaum muslimin para pedagang dan para ikhwah yang seorang pengusaha! Sesungguhnya penegakan pemerintahan Islam adalah keuntungan bagi kalian di akhirat dan dunia, sesungguhnya rahasia keselamatan kalian dari api di akhirat dan pencapaian rezeki yang halal di dunia tergantung pada sejauh mana kalian ber-iqamatuddin. Karena tidak ada kedudukan di dalam Islam bagi perusahaan-perusahaan yahudi internasional yang mencaplok dan merampas harta kalian dengan cara mengambil riba dan pajak. Dengan kalian keluar dari cengkeraman perusahaan-perusahaan ribawi ini serta dengan memakmurkan perdagangan Islam, kalian mampu memainkan peran penting dalam menyebarluaskan Islam. sebagaimana setiap muslim diharuskan untuk menegakkan agama ini, maka begitupun dengan anda, anda diharuskan untuk menginfaqkan harta anda kepada orang yang berjihad di jalan ini, tanggung jawab anda selain menginfaqkan harta anda adalah, membebaskan kaum muslimin dan muslimat yang ditangkap dan menaruh perhatian dan welas asih kepada putra-putra para syuhada dan para janda mereka.
Pemerintahan dusta Pakistan dan media massanya menyebarkan tuduhan yang dusta berkenaan dengan para mujahidin agar umat Islam menderita. Sesungguhnya saudara-saudara kalian para mujahidin berkat karunia Allah berhasil memerangi orang-orang kafir dan murtad dengan tekad yang membara, sebagaimana kalian saksikan bahwa sebab dari gagalnya negosiasi dengan pemerintahan Pakistan adalah bahwa Thaliban bersikeras untuk menerapkan syariat Islam dan pemerintahan kacung menolaknya, pemerintah hanya ingin melakukan negosiasi apabila itu sesuai dengan UU Pakistan, sedangkan Thaliban menginginkannya berada di bawah pengawasan Al Kitab dan As Sunnah yang diberkahi. Sesungguhnya mereka cenderung kepada UU Pakistan dan mencampakkan Kitab Allah serta Sunnah Nabi-Nya Shallallahu alaihi wa sallam di belakang punggung mereka.
Kami telah menghadapi operasi mengerikan dari kesatuan militer Pakistan karena kami berusaha untuk meninggikan kalimat Allah dan syariat yang suci, kami tidak akan merubah sikap kami sedikitpun, meskipun hanya satu langkah, dan insya Allah kami tidak akan merubahnya selama-lamanya, kami tidak akan mengadakan satupun perjanjian yang akan menyelisihi sikap kami ini.
Sesungguhnya kami adalah para penjaga Pakistan yang sebenarnya, kami menjaga aqidah yang menjadi dasar pijakan ketika negara ini didirikan. Kami bukanlah musuh bagi Pakistan, musuh Pakistan yang sebenarnya adalah mereka-mereka yang menerapkan pemerintahan thaghut yang kufur dan membuang sistem pemerintahan Islam, mereka telah menyiapkan adzab Allah bagi mereka karena perbuatan mereka ini dan perbuatan-perbuatan buruk mereka yang lain, maka terkadang kalian melihat angin ribut memusnahkan para manusia dan terkadang gempa bumi menghancurkan tempat tinggal dan rumah mereka, mereka menderita kekeringan, kemiskinan dan kesengsaraan akibat mereka mendiamkan perbuatan buruk para penguasa.
Sesungguhnya jalan satu-satunya agar dapat melepaskan diri dari ini semua adalah dengan bangkit melawan para pengkhianat dan penjahat itu, dengan cara menurunkan mereka dari jabatan mereka, dan mengangkat orang-orang saleh dan para pemimpin Islam sebagai pemimpin agar mereka dapat menerapkan syariat Islam yang adil sehingga negara yang aman sentosa dapat terwujud.
Sesungguhnya kami adalah para pengikut millah Ibrahim, kami mentaati Ibrahim Alaihis Salam dan kami mengumumkan keberlepasan diri dari UUD buatan manusia yang menentang syariat Islam, dan kami berperang melawannya hingga kami dapat mencabutnya dan menggantikannya dengan syariat Islam dan menegakkan khilafah yang berdasarkan manhaj nubuwah.
Sesungguhnya kami menolak untuk melakukan perjanjian damai yang dituliskan di bawah wewenang para thaghut internasional PBB yang berusaha merugikan Islam dan kaum muslimin. Sebagaimana NabiShallallahu alaihi wa sallam menolak melakukan perjanjian jahiliyah, begitu juga kami, kami menolak segala perjanjian dan batas-batas teritorial internasional, yang kami yakini adalah hanya ada satu perbatasan teritorial, yaitu perbatasan antara negara Islam dan negara kafir.
Sesungguhnya kami menolak dengan tegas adanya perbatasan yang memisahkan antara negara Pakistan dan Afghanistan yang bernama Durand Line (Durand Line Agreement), karena batas inilah yang membagi kaum muslimin Afghan, memisahkan mereka, menjauhkan seorang ayah dari putranya, seorang saudara dari saudara kandungnya, dan seorang kerabat dengan familinya. Kami mengumumkan sikap persaudaraan dan kerukunan bagi kaum muslimin, tak peduli di sisi perbatasan mana mereka berada, dan kami mengumumkan sikap bara’ kepada orang-orang kafir dan para pasaukannya yang ada di kedua sisi perbatasan.
Wahai saudara-saudara para mujahidin! Bertaqwalah kalian kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, tegakkanlah diri kalian di atas aqidah dan prinsip kalian, jadikanlah lisan kalian selalu basah dengan berdzikir kepada Allah Ta’ala di seluruh waktu kalian, semoga dengan izin Allah kalian mampu memenangkan pertempuran di India dan Khurasan.
Wahai para mujahidin di Iraq dan Syam! Kalian adalah saudara-saudara kami yang kami cintai karena Allah, kami merasa bangga dengan kemenangan-kemenangan kalian yang diberkahi, kami akan selalu ada untuk kalian baik dalam keadaan senang maupun susah, kami mewasiatkan kalian untuk bersabar dan istiqamah pada hari-hari yang berat ini. Satukanlah barisan kalian, apalagi pada hari ini musuh kalian bersatu untuk melawan kalian, lupakanlah perselisihan yang pernah terjadi di antara kalian dan lawanlah persatuan kufur internasional itu.
Sesungguhnya umat Islam mengharapkan dari mujahidin Iraq dan Syam lebih banyak dari pada apa yang telah mereka kerjakan, setiap orang yang mengingkari thaghut dan berperang di jalan Allah maka dia adalah saudara kami, yang harus kami hormati dan kami muliakan, karenanya kalian wajib berhati-hati dalam permasalahan membunuh dan vonis kafir.
Sesungguhnya kami bersama kalian dalam kondisi sulit sekarang, kami akan selalu membantu kalian sesuai dengan kemampuan kami.
(banan/arrahmah.com)