(Arrahmah.com) – Amir Al-Qaeda Pusat, Syaikh Aiman Az-Zawahiri hafidzahullah, telah menyatakan sumpah setia kepada amir baru Imarah Islam Afghanistan (IIA), Mullah Haibatullah Akhundzada hafidzahullah, melalui pesan audio yang dirilis oleh sayap media Al-Qaeda, As Sahab.
Dalam pesan berdurasi sekitar 14 menit ini, Syaikh Aiman menegaskan bahwa Amir IIA adalah pemimpin kaum Mukminin dan pemimpin Muslim yang sah. Syaikh Aiman juga pernah menyatakan sumpah setia kepada amir IIA sebelumnya yang dilaporkan telah gugur dalam serangan drone di Pakistan.
Syaikh Aiman juga menyatakan bahwa baiat kepada Mullah Haibatullah diadopsi dari pendekatan yang sama dengan Syaikh Usamah bin Ladin rahimahullah ketika ia bersumpah setia terhadap Mullah Muhammad Umar Mujahid rahimahullah sebelum serangan 11 September 2001 dan menyerukan umat Islam untuk mendukung Imarah Islam Afghanistan.
Berikut terjemahan lengkap pernyataan Syaikh Aiman Az-Zhawahiri tersebut.
Yayasan Media As-Sahab
mempersembahkan
Pesan Audio Amir Al-Qaeda
Syaikh Aiman Az-Zhawahiri hafizhahullah
Kepada
Amir Imarah Islam Afghanistan
Maulawi Haibatullah hafizhahullah
dengan judul
Kita Tetap Berjalan di Atas Janji
Dengan nama Allah. Segala puji bagi Allah. Shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah, keluarganya, sahabatnya, dan orang-orang yang setia kepadanya.
Kepada Amirul Mukminin Maulawi Haibatullah, semoga Allah menjaganya dan meneguhkannya dengan kebenaran, dan semoga dengan perantarannya Allah meneguhkan kebenaran, memenangkan agama-Nya, kitab-Nya, dan hamba-hamba-Nya yang beriman.
As-salamu ‘alaikum wa rahmatullah wa barakatuh
Saya berdoa kepada Allah semoga memberikan taufik kepada Anda, saudara-saudara Anda, tentara-tentara Anda, dan pendukung-pendukung Anda kepada perkara yang dicintai dan diridhai Allah yaitu kemuliaan dunia dan kemenangan di akhirat, dan semoga Allah menolak dari diri Anda segala ganggua dan keburukan di dunia maupun akhirat.
Amma ba’du.
Telah sampai kepada kami dan umat Islam beserta seluruh mujahidin, muhajirin, dan murabithin berita kesedihan dan duka, dengan berpulangnya (ke rahmat Allah) Amir kita asy-syahid —demikian persangkaan kami terhadap beliau— Amirul Mukminin Mulla Akhtar Muhammad Manshur. Semoga Allah merahmati beliau dengan rahmat yang luas dan semoga Allah menyusulkan kami kepada beliau dalam surga yang paling tinggi Al-Firdaus —dengan nikmat-Nya dan karunia-Nya— dalam keadaan tidak kecewa, tidak mengganti, dan tidak merubah (jalan perjuangan).
Beliau telah tegar di atas kebenaran sebagai seorang mujahid, murabith, komandan, dan amir bagi mujahidin sampai beliau menghadap Rabbnya sebagai seorang yang mati syahid akibat pemboman udara tentara salibis agresor. Beliau telah meraih derajat tertinggi yang dicita-citakan setiap mujahid, yaitu derajat mati syahid di jalan Allah SWT.
Beliau meraih derajat yang sangat tinggi tersebut setelah menjalani usia beliau di medan jihad melawan tentara komunis Rusia dan pendukung-pendukungnya, lalu dalam jihad melawan agresor salibis Amerika, sekutu-sekutunya, dan antek-anteknya.
Beliau juga menjalani usianya dalam bidang amar ma’ruf dan nahi munkar bersama amir beliau sekaligus amir kami, Mullah Muhammad Umar semoga Allah merahmati beliau berdua dan rekan-rekannya, dimana mereka berjihad untuk membersihkan Afghanistan dari kemungkaran-kemungkaran berupa kezaliman dan kerusakan serta agresi terhadap kaum muslimin.
Beliau berpulang kepada Rabbnya setelah menghabiskan usia beliau dalam menegakkan dan meneguhkan tiang-tiang Imarah Islam Afghanistan melawan musuh-musuhnya para sisa pelaku kejahatan dan kerusakan, juga melawan orang-orang yang menjual dirinya kepada pihak Barat dan Timur.
Beliau menghabiskan usia tersebut dalam membela kaum muhajirin dan kaum tertindas saat beliau berdiri kokoh dengan harga diri seorang muslim bersama amir beliau sekaligus amir kami Mulla Muhammad Umar —semoga Allah merahmati beliau berdua— dan rekan-rekannya yang baik.
Mereka menolak untuk menyerahkan seorang muslim pun kepada orang kafir. Mereka bersikap tegar laksana gunung dalam menghadapi agresi salibis Barat yang ganas, yang menginginkan mereka tunduk kepada kekuatan salibis tersebut. Namun mereka mendeklarasikan tidak akan pernah tunduk kecuali kepada Allah semata, meskipun mereka harus mengorbankan nyawa mereka, keluarga mereka, harta mereka, kekuasaan mereka, dan seluruh kenikmatan dunia mereka. Mereka telah menorehkan perumpamaan keteladanan yang menjadi kemulian zaman ini dalam sejarah kaum muslimin, bahkan dalam sejarah orang-orang merdeka di seluruh dunia.
Mulla Akhtar Manshur —semoga Allah merahmatinya— telah menghabiskan usianya dengan enggan untuk mengakui pemerintahan antek-antek bayaran (salibis Barat) di Kabul. Beliau menegaskan bahwa pemerintahan tersebut adalah pemerintahan boneka buatan salibis Barat yang menjajah negeri-negeri kaum muslimin. Beliau menghabiskan usianya dengan memimpin saudara-saudaranya dalam Imarah Islam Afghanistan, mengurusi urusan-urusan mereka, dan begadang untuk kepentingan-kepentingan mereka.
Lalu Allah SWT memilih beliau sebagai seorang syahid —demikian persangkaan kami terhadap beliau— setelah usia yang panjang di medan jihad, hijrah, amar ma’ruf nahi mungkar, dan ketegaran dalam menghadapi kebatilan dan pengkhianatan. Saya berdoa kepada Allah SWT, semoga beliau termasuk dalam golongan yang difirmankan oleh Allah SWT:
وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ (139) إِنْ يَمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِثْلُهُ وَتِلْكَ الْأَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِ وَلِيَعْلَمَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاءَ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ (140) وَلِيُمَحِّصَ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا وَيَمْحَقَ الْكَافِرِينَ (141) أَمْ حَسِبْتُمْ أَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَعْلَمِ اللَّهُ الَّذِينَ جَاهَدُوا مِنْكُمْ وَيَعْلَمَ الصَّابِرِينَ (142)
Janganlah kalian bersikap lemah, dan janganlah pula kalian bersedih hati, padahal kalian adalah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kalian orang-orang yang beriman.
Jika kalian (pada perang Uhud) mendapat luka, maka sesungguhnya kaum kafir itupun (pada perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran); dan supaya Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan supaya Allah mengambil sebagian kalian (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim, dan agar Allah membersihkan orang-orang yang beriman (dari dosa mereka) dan membinasakan orang-orang yang kafir.
Apakah kalian mengira bahwa kalian akan masuk surga, padahal belum nyata bagi Allah orang-orang yang berjihad di antara kalian, dan belum nyata orang-orang yang sabar. (QS. Ali Imran [3]: 139-142)
Semoga Allah merahmati amir kami yang syahid —demikian persangkaan kami terhadap beliau— Mulla Akhtar Muhammad Manshur sebagai seorang yang berjihad, berhijrah, beramar ma’ruf dan nahi mungkar, serta menolak kezaliman, kerusakan, dan ketundukan kepada agresor salibis.
Ketika kami ridha terhadap ketetapan Allah dan kami berserah diri terhadap keputusan-Nya, kami memohon kepada-Nya semoga meneguhkan kami di atas kebenaran dan ketepatan, di atas dien-Nya dan sunnah Nabi-Nya SAW, juga di atas jalan jihad dengan taufik dan karunia-Nya semata.
Maka sebagai wujud terus melangkah di atas jalan jihad dan berupaya menyatukan mujahidin, serta meneladani para pemimpin kami yang telah gugur sebagai syahid, orang-orang yang shalih —semoga Allah merahmati mereka— yaitu amir kami singa Islam Usamah bin Ladin dan rekan-rekan kami Abu Mush’ab Az-Zarqawi, Abu Hamzah Al-Muhajir, Musthafa Abul Yazid, Abu Laits Al-Libi, Athiyatullah Al-Libi, Abu Yahya Al-Libi, dan seluruh ulama jihad lainnya yang tulus —demikian persangkaan kami terhadap mereka dan kami tidak menganggap mereka suci di hadapan Allah— maka saya —selaku Amir Jama’ah Qa’idatul Jihad— menyampaikan kepada Anda (Maulawi Haibatullah) bai’at kami kepada Anda, dengan memperbaharui jalan Syaikh Usamah —semoga Allah merahmati beliau— dalam mengajak umat Islam untuk mendukung dan membai’at Imarah Islam Afghanistan.
Maka dengan ini kami membai’at Anda di atas kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya SAW serta sunnah Khulafa’ Rasyidin Mahdiyyin radhiyallahu ‘anhum.
Kami membai’at Anda untuk menegakkan syariat Islam sampai syariat Islam berlaku di seluruh negeri kaum muslimin sebagai hukum yang berkuasa, bukan hukum yang dikusai, sebagai pemimpin bukan yang dipimpin, dimana tidak ada satu kedaulatan pun yang lebih tinggi dari kedaulatan syariat Islam dan tidak ada satu sumber perundang-undangan pun yang menyaingi syariat Islam.
Kami membai’at Anda untuk berlepas diri dari semua hukum, sistem aturan, perjanjian, kesepakatan, atau piagam yang menyelisihi syariat Islam; baik ia sistem di dalam negeri kaum muslimin maupun sistem dari luar negeri kaum muslimin yang berupada pemerintahan-pemerintahan, lembaga-lembaga, dan organisasi-organisasi yang sistem-sistemnya menyelisihi syariat Islam. Misalnya PBB dan lainnya.
Kami membai’at Anda untuk berjihad demi membebaskan setiap jengkal negeri kaum muslimin yang dirampas dan dijajah oleh (agresor zionis, salibis, komunis, dan lainnya, pent). Sejak dari Kashghar sampai Andalus, dari Kaukasus sampai Somalia dan Afrika Tengah, dari Kasymir sampai Al-Quds, dan dari Filiphina sampai Kabul, Bukhara, dan Samarkand.
Kami membai’at Anda untuk berjihad melawan para penguasa yang mengganti syariat Islam (dengan hukum positif sekuler), yang menguasai negeri-negeri kaum muslimin, lalu mereka tidak menerapkan hukum-hukum syariat Islam dan mereka memaksakan atas kaum muslimin hukum-hukum kaum kafir, mereka menyebar luaskan kerusakan dan perusakan; mereka memberlakukan pemerintahan-pemerintahan murtad dan boneka terhadap kaum muslimin, yaitu pemerintahan yang melecehkan syariat Islam dan meninggikan ideologi-ideologi kaum kafir dan filsafat-filsafat mereka. Mereka menyerahkan negeri-negeri kaum muslimin dan kekayaan alam mereka kepada musuh-musuh mereka.
Kami membai’at Anda untuk menolong kaum beriman yang tertindas dimanapun mereka berada.
Kami membai’at Anda untuk beramar ma’ruf dan nahi mungkar sesuai batas kemampuan kami.
Kami membai’at Anda untuk membela Imarah Islam Afghanistan selama ia memimpin kami berdasarkan kitab Allah dan sunnah Rasul-Nya SAW.
Kami membai’at Anda untuk menegakkan khilafah ‘ala minhajin nubuwwah, yang tegak berdasarkan pilihan kaum muslimin dan keridhaan mereka, yang menyebar luaskan keadilan, mengembangkan musyawarah, merealisasikan keamanan, meniadakan kezaliman, mengembalikan hak-hak, dan mengusung panji jihad.
Kami membai’at Anda atas semua hal tersebut, dan untuk mendengar dan menaati dalam perbuatan yang ma’ruf, baik dalam keadaan senang maupun tidak senang, dalam keadaan susah maupun mudah, selama kami mampu.
Kami berdoa kepada Allah semoga Allah membantu kami untuk memenuhi bai’at ini dan semoga Allah membantu Anda untuk menunaikan beban-beban di pundak Anda.
Wahai pemimpin kami, Amirul Mukminin Maulawi Haibatullah, semoga Allah menjaga dan melindunginya.
Allah telah memuliakan Anda dan dua orang pendahulu Anda —Amirul Mukminin Mulla Muhammad Umar dan Amiru Mukmin Mullah Akhtar Muhammad Manshur semoga Allah merahmati keduanya— serta Imarah Islam Afghanistan dengan amalan jihad melawan agresor Rusia dan para komunis pendukungnya. Kemudian Allah memberikan nikmat kepada kalian dengan penegakan Imarah pertama yang sesuai syariat Islam pasca runtuhnya Khilafah Utsmaniyah. Saat itu di dunia ini tidak ada Imarah sesuai syariat Islam selainnya. Maka Imarah Islam Afghanistan melaksanakan jihad, amar ma’ruf, nahi mungkar, dan penegakan syariat Islam.
Mujahidin dan muhajirin mendapati ketulusan dan keikhlasan pada Imarah Islam Afghanistan, maka mereka pun membai’atnya. Al-Imam Al-Mujaddid Usamah bin Ladin semoga Allah merahmatinya juga membai’at Imarah Islam Afghanistan dan beliau menyerukan kepada kaum muslimin untuk membai’at Imarah Islam Afghanistan. Beliau mengumumkan bahwa bai’at beliau kepada Imarah Islam Afghan adalah bai’at ‘uzhma (bai’at kepada kepala negara), sehingga masuk dalam bai’at tersebut setiap mujahid yang membai’at Syaikh Usamah bin Ladin —semoga Allah merahmatinya— dan Jama’ah Qa’idatul Jihad.
Kemudian Allah memuliakan kalian dengan jihad melawan agresi salibis Barat. Allah juga memuliakan kalian dengan kalian melindungi dan membela saudara-saudara kalian kaum mujahidin muhajirin. Kalian rela mengorbankan pemerintahan, kekuasaan, nyawa, dan harta kalian demi melindungi mereka. Itu semua adalah karunia agung yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya.
Sesungguhnya saudara-saudara kalian dan putra-putra kalian, kaum muslimin, pada hari ini menghadapi agresi (kaum kafir) internasional yang bertujuan mencabut Islam sampai ke akar-akarnya dan merusak kaum muslimin, sejak Kasghar (Turkistan Timur, China) sampai Tanjah (Maroko), sejak dari puncak pegunungan Kausasus sampai Afrika Tengah. Mereka memandang Imarah Islam Afghanistan — di tengah segala bencana, peperangan, dan kezaliman yang ditumpahkan musuh-musuh secara serentak terhadap mereka— sebagai benteng Islam dan tempat berlindung kaum muslimin. Maka hendaklah kalian meminta pertolongan kepada Allah Sang Pemilik kekuasaan dan keagungan, dan penuhilah persangkaan baik kaum muslimin kepada kalian.
Kejayaan datang sesuai kadar kebulatan tekad
Kemuliaan datang sesuai kadar kedermawanan
Bagi orang kerdil, ujian kecil bak petaka besar
Bagi orang besar, ujian besar bak rintangan kecil
Sebagai penutup, saya berdoa kepada Allah semoga meninggikan nilai Anda dengan ketaatan kepada-Nya, penegakan syariat-Nya, pertolongan kepada wali-wali-Nya, dan jihad melawan musuh-musuh-Nya. Kami adalah tentara kalian, pendukung kalian, dan salah satu kelompok pasukan kalian. Maha Benar Allah yang telah berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Allah akan mengadakan baginya jalan keluar, dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. (QS. Ath-Thalaq [65]: 2-3)
Saudara Anda
Aiman Az-Zhawahiri
Amir Jama’ah Qa’idatul Jihad
20 Sya’ban 1437 H
(banan/arrahmah.com)