LONDON (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Inggris Boris Johnson melayangkan sebuah permohonan maaf atas komentarnya yang telah lalu mengenai Islam.
Kata maaf disampaikan dalam sebuah laporan ke Partai Konservatif Inggris mengenai diskriminasi, termasuk keluhan Islamofobia.
Johnson telah dimintai keterangan terkait ucapannya yang dinilai tidak patut.
Dalam beberapa contoh disebutkan, pada 2018 sebuah kolom surat kabar mewartakan Johnson menyebut perempuan-perempuan yang memakai burqa saat mereka berjalan, mereka terlihat seperti kotak surat.
Johnson juga mengkaitkan penampilan mereka dengan para perampok bank.
Atas pemberitaan itu, Johnson malah balik membela dengan menyebut seorang perempuan muslim punya hak untuk memilih apa yang hendak mereka kenakan.
“Saya tidak tahu kalau saya telah melakukan kesalahan dengan kalimat-kalimat yang saya ucapkan. Namun jurnalisme, Anda bisa menggunakan bahasa dengan bebas. Yang jelas, saya meminta maaf atas semua kesalahan yang saya lakukan. Apakah saya akan menggunakan bahasa yang menyinggung untuk sekarang ini? Tidak, sekarang saya adalah seorang Perdana Menteri,” kata Johnson, seperti dilansir Reuters (25/5/2021).
Sebelumnya, Swaran Singh, Komisioner untuk Kesetaraan dan HAM, menemukan Partai Konservatif tidak cukup aktif dalam mengatasi diskriminasi.
Prosedur pengaduannya perlu dirombak dan sistem sanksi bagi mereka yang melanggar hukum, tidak jelas.
Partai Konservatif adalah partai berkuasa di Inggris. (hanoum/arrahmah.com)