TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Pemukim Yahudi ilegal di Tepi Barat yang diduduki telah mengeluhkan kurangnya keamanan setelah sejumlah operasi perlawanan yang dilakukan rakyat Palestina di wilayah tersebut, ungkap media Israel, sebagaimana dilansir MEMO, Sabtu (12/8/2017).
Pada hari Kamis, para pemukim yang tinggal di pemukiman ilegal Yahudi Israel di Taqua di wilayah pendudukan Bethlehem menyoroti masalah tersebut dalam sebuah pertemuan dengan pejabat senior “Israel” dan anggota Dewan Pemukiman Gush Etzion.
Menurut situs berita “Israel” 0404, para pemukim mengeluhkan bahwa operasi perlawanan rakyat Palestina telah terjadi di bus-bus yang mereka tumpangi. Mereka mengatakan bahwa serangan semacam itu tidak dapat mereka kendalikan. Akibatnya, mereka “tidak lagi memiliki rasa aman” dan mereka “takut” berjalan di jalanan.
“Kami merasa lelah karena apa yang terjadi,” ungkap mereka. “Kami ingin melihat sesuatu yang nyata di lapangan. Kami menginginkan perubahan dalam situasi keamanan.”
Sekitar 650.000 pemukim ilegal “Israel” tinggal di Tepi Barat dan di Yerusalem Timur yang diduduki.
Komunitas internasional tidak mengakui permukiman ini dan menganggapnya sebagai penghalang bagi proses perdamaian.
(ameera/arrahmah.com)