TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Kelompok Perlawanan Palestina telah melancarkan tiga operasi terhadap tentara “Israel” pada Sabtu malam (9/8/2014) di Tepi Barat saat gencatan senjata antara “Israel” dan Palestina berakhir pada Jum’at, kantor sebagaimana dilansir oleh MEMO, Ahad (10/8/2014).
Operasi pertama dilancarkan di dekat kota Qalqilya, di bagian utara Tepi Barat di mana para pejuang perlawanan Palestina menembaki sebuah kendaraan militer “Israel” yang sedang melintas di dekat daerah itu.
Di kota Al-Bireh, di Tepi Barat bagian tengah, sumber-sumber lokal melaporkan bahwa mereka mendengar suara tembakan ke arah pemukiman “Israel” Psagot, tempat di mana seorang pemuda Palestina, Muhammad al-Qatar dari kamp pengungsi Al-Amari dibunuh oleh tentara “Israel” dua hari yang lalu.
Sementara itu, di kamp pengungsi Al-Arroub, sebelah utara Hebron di Tepi Barat bagian selatan, pejuang Palestina menembaki tentara “Israel” yang berjaga di luar pintu masuk kamp.
Sumber-sumber dari kamp itu mengatakan bahwa pasukan “Israel” mengintensifkan kehadiran pasukan keamanan mereka setelah penembakan itu, sebelum melakukan penyisiran di wilayah itu. Sumber-sumber tersebut juga mengatakan bahwa pasukan “Israel” menggeledah rumah-rumah di didekat kamp itu untuk mencari para pelaku.
Di pihak lain, puluhan warga Palestina terluka akibat serangan peluru karet dan menderita sesak napas akibat tembakan bom gas air mata dalam bentrokan yang meletus di Tepi Barat, termasuk di antaranya di lingkungan Bab Al Zawyeh, di puat kota Hebron dan di daerah sekitar penjara “Israel” Ofer, sebelah barat Ramallah, di samping Tal Ras di selatan Kota Tua Yerusalem, dan di kota Silwan dan Ras Al Amood.
Di Hebron, pemukim “Israel” menyerang seorang anak Palestina, Tareq Abu Rumaila, (13), yang menyebabkan dia menderita cedera dan memar di kepala.
Di Beit Ummar, di sebelah utara Hebron, seorang anak yang lain, Qusai Abu Hashim, (13), mengalami luka di wajah akibat peluru karet, sementara itu puluhan lainnya mengalami sekak nafas pada Sabtu malam dalam bentrokan yang meletus di kota itu.
Selanjutnya, tentara “Israel” menutup pos pemeriksaan militer di pintu masuk kamp pengungsi Shuafat, di dekat Yerusalem setelah pecahnya bentrokan kekerasan di wilayah itu.
(ameera/arrahmah.com)