GAZA (Arrahmah.id) – Front pertempuran di Jalur Gaza kembali memanas dengan eskalasi besar-besaran. Faksi-faksi perlawanan Palestina melancarkan sejumlah operasi terhadap pasukan pendudukan Israel, bertepatan dengan lonjakan drastis jumlah korban jiwa di kalangan warga sipil akibat serangan udara ‘Israel’ yang terus berlangsung sejak dini hari kemarin, Ahad (27/4/2025).
Brigade Al-Quds, sayap militer dari Gerakan Jihad Islam, mengumumkan bahwa para pejuangnya berhasil menyerang sebuah barak militer ‘Israel’ dengan rudal berpemandu, di sebuah rumah yang dipenuhi tentara ‘Israel’ di wilayah timur lingkungan Tuffah, Kota Gaza. Mereka menegaskan bahwa serangan ini merupakan balasan atas pembantaian yang terus menerus dilakukan terhadap warga sipil Palestina.
Sementara itu, Brigade Izzuddin Al-Qassam, sayap militer dari Hamas, juga melaporkan bahwa para pejuangnya berhasil menghantam sebuah tank ‘Israel’ jenis “Merkava 4” menggunakan peluru anti-tank “Yassin-105” di kawasan yang sama.
Dalam pernyataannya, Al-Qassam juga mengungkapkan bahwa mereka meledakkan sebuah bom anti-personel di tengah kerumunan tentara ‘Israel’ , menyebabkan sejumlah korban tewas dan luka-luka.
Rekaman video yang beredar di media Palestina memperlihatkan asap tebal dan suara ledakan yang mengguncang wilayah timur Gaza, sementara pesawat-pesawat ‘Israel’ berputar-putar di langit dengan intensitas tinggi.
Upaya Provokasi Lewat Selebaran dan Perangkat Mata-Mata
Di sisi lain, Otoritas Keamanan Internal Palestina mengeluarkan peringatan penting kepada warga Gaza. Mereka mengungkap adanya upaya licik dari ‘Israel’ yang menyebarkan selebaran provokatif di sekitar Kamp Pengungsi Asy-Syati’, disertai uang pecahan 20 shekel dan kartu SIM ‘Israel’ bermerk “Cellcom.”
Dalam pernyataan resminya, otoritas tersebut menjelaskan bahwa kartu SIM ini dilengkapi alat penyadap canggih, digunakan ‘Israel’ untuk menjebak warga agar berhubungan langsung dengan intelijen mereka.
Mereka menegaskan bahwa tujuan dari taktik ini adalah menyeret warga menjadi informan, sering kali tanpa mereka sadari.
Otoritas mengingatkan warga untuk tidak mengaktifkan atau menggunakan kartu SIM yang mencurigakan, dan melarang keras menjawab atau berkomunikasi melalui perangkat tersebut. Mereka juga meminta agar setiap kartu SIM atau selebaran yang ditemukan segera diserahkan kepada pihak keamanan setempat.
Pembantaian Warga Sipil
Dalam perkembangan lain, reporter Al Jazeera melaporkan bahwa tiga warga Palestina gugur dan beberapa lainnya luka-luka akibat serangan di lingkungan Tuffah, yang sejak kemarin malam dibombardir dengan serangan intensif, terutama menyasar rumah-rumah dan infrastruktur sipil.
Di selatan Gaza, pesawat ‘Israel’ kembali melakukan pembantaian, menewaskan delapan warga Palestina, termasuk tiga anak-anak dan seorang perempuan, setelah menyerang sebuah tenda pengungsi di Kota Hamad, sebelah utara Khan Younis, menurut laporan Kantor Berita Palestina (WAFA).
Sumber medis setempat menyatakan bahwa banyak korban luka dalam kondisi kritis, sementara peringatan keras terus disuarakan mengenai memburuknya situasi kemanusiaan di daerah-daerah pengungsian, yang mengalami kekurangan parah layanan medis dan kebutuhan dasar lainnya.
Dalam insiden lain, seorang warga Palestina dilaporkan meninggal dunia akibat luka serius yang dideritanya dalam serangan di kota Abasan al-Kabira, sebelah timur Khan Yunis. Tim-tim penyelamat terus berupaya mengevakuasi korban di tengah gempuran serangan udara yang tiada henti.
Di tengah agresi yang terus berlanjut ini, media ‘Israel’ melaporkan pernyataan pejabat mereka yang menyebut bahwa situasi “lebih dekat kepada perluasan operasi militer di Gaza daripada menuju kesepakatan gencatan senjata.” (zarahamala/arrahmah.id)