KAIRO (Arrahmah.com) – Seorang tahanan Mesir meninggal dunia akibat sakit jantung setelah pihak otoritas penjara tidak bersedia memberikan pelayanan medis. Observatorium Mesir untuk Hak-hak Asasi Manusia dan Kebebasan menyatakan lebih dari 5000 orang yang dijebloskan ke penjara oleh rezim Mesir mengalami penyakit berat yang bisa mengakibatkan kematian jika tidak mendapatkan perawatan medis yang layak, Al-Jazeera melaporkan pada Kamis (17/4/2014).
Para napi di penjara Damo, propinsi Al-Fayum, mengatakan kepada Observatorium bahwa tahanan politik bernama Sayid Ali Junaid yang berumur 63 tahun meninggal pada hari Rabu (16/4/2014) akibat serangan jantung. Para napi yang berada satu sel dengan korban telah berulang kali memanggil dan meminta bantuan medis kepada otoritas penjara, namun otoritas penjara berpura-pura tidak mengetahui panggilan-panggilan dan permintaan tolong mereka.
Para napi bersaksi bahwa para sipir penjara telah mendengar teriakan para napi dari sel korban dan sel-sel yang berada di dekatnya. Namun mereka berpura-pura tidak mendengar teriakan tersebut dan berlambat-lambat meresponnya. Otoritas penjara baru datang dua jam kemudian disertai seorang perawat. Mereka membawa korban ke rumah sakit penjara, namun korban keburu menghembuskan nafas terakhirnya sebelum sampai di rumah sakit penjara.
Berdasar pengakuan para napi yang berada satu sel dengannya, Sayid Ali Junaid hanyalah seorang buruh biasa. Tujuh bulan sebelumnya ia menjenguk anaknya yang berada dalam tahanan Kepolisian Mesir. Ia mendebat seorang perwira polisi Mesir yang dilihatnya menyiksa para tahanan. Adu mulut itu dipergunakan pihak kepolisian untuk menjebloskannya ke dalam penjara.
Observatorium Mesir untuk Hak-hak Asasi Manusia dan Kebebasan menyatakan lebih dari 5000 tahanan mengalami penyakit kronis meliputi sakit jantung, liver, ginjal, diabetes, kanker, paru-paru dan lain-lain. Observatorium menambahkan lebih dari 500 tahanan mengalami kelumpuhan akibat beratnya penyiksaan yang mereka alami dari para penyidik dan sipir penjara. Lebih dari sepuluh napi telah meninggal akibat sikap otoritas penjara yang mengabaikan pelayanan medis bagi para napi.
Ribuan anggota kelompok Ikhwanul Muslimin dan demonstran anti kudeta-militer telah dijebloskan ke dalam penjara oleh junta militer Mesir. Mereka mengalami penyiksaan yang berat selama berada dalam penjara. Ratusan diantara mereka telah divonis hukuman yang sangat berat oleh pengadilan Mesir.
(muhib al majdi/arrahmah.com)