GURUGRAM (Arrahmah.id) — Kelompok Hindu radikal Samagra Hindu Seva Sangh menuntut pencabutan izin melakukan ibadah shalat bagi muslim di Gurugram, Haryana yang diberikan kepada komunitas Muslim.
Dilansir The Hindu (3/8/2023), permintaan itu mereka teriakan di saat sebagian kota Gurugram masih dalam suasana mencekam sisa kerusuhan. Mereka menyeru agar ibadah shalat dilarang per 11 Agustus.
Dalam pertemuan dengan Wakil Komisaris kota Gurugram, Nishant Yadav, anggota Samagra Hindu Seva Sangh wilayah Haryana, menuntut agar izin yang diberikan kepada komunitas Muslim untuk shalat di enam lokasi yang ditunjuk di kota itu dicabut.
Sehari sebelumnya, para pemimpin Vishwa Hindu Parishad (VHP) mengadakan panchayat di desa tetangga Manesar dan menyerukan agar umat Islam untuk “pergi secepat mungkin”. Mereka juga mengancam aka melakukan hal mengerikan bila permintaaan tidak dikabulkan.
Devender Singh, sekretaris VHP (Gurugram), berkata, “Polisi seharusnya tegas di Nuh ketika saudara-saudara kami terbunuh. Sekarang mereka (muslim) telah menahan beberapa anak laki-laki kami. Mereka harus segera melepaskannya. Jika tidak, mereka akan bertanggung jawab atas apa yang terjadi selanjutnya.”
Rencananya mereka akan melakukan kegiatan sama, namun mahapanchayat tidak diadakan setelah pemerintah kabupaten menolak izin acara.
Anggota organisasi itu juga meneriakkan slogan-slogan untuk mendukung Monu Manesar, seorang penjahat yang didakwa oleh polisi Rajasthan karena membunuh dua pria Muslim pada Februari.
Asisten Komisaris Polisi (Manesar) Surender Singh mengatakan, massa di kuil itu dibubarkan dengan cepat.
“Orang-orang hanya membahas masalah mereka di pertemuan ini. Suasananya damai, ” katanya, seraya menambahkan bahwa tidak ada ancaman terhadap komunitas mana pun.
ACP mengatakan bahwa sekitar 10 orang ditahan dalam dua hari terakhir untuk menjaga hukum dan ketertiban di daerah tersebut. (hanoum/arrahmah.id)