LATTAKIA (Arrahmah.com) – Kantor berita Ugarit News pada Ahad (4/8/2013) siang melaporkan perkembangan terbaru operasi gabungan “Pertempuran Anak-cucu Ummul Mukminin Aisyah” di pegunungan Jabal Akrad, propinsi Lattakia.
Pertempuran dimulai pada waktu Subuh hari Ahad, 26 Ramadhan 1434 H bertepatan dengan 8 Agustus 2013. Kesatuan-kesatuan mujahidin Islam dan FSA yang terlibat dalam operasi gabungan adalah Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyah, Jabhah Nushrah, Anshar asy-Syam, Dewan Militer Jabal Akrad FSA, Batalion Asadullah Hamzah (bagian dari Brigade Al-Hijrah) dan Batalion Ahrar Jabalah (bagian dari Harakah Ahrar asy-Syam al-Islamiyah).
Serangan mujahidin dimulai setelah shalat Shubuh pada Ahad pagi terhadap markas-markas pasukan Nushairiyah Suriah di Jabal Akrad, Lattakia. Serangan dimulai dengan tembakan mortar, roket Grad dan roket-roket rakitan lokal. Mujahidin kemudian bergerak maju dan menyerbu dari seluruh arah; Observatorium Nabata, desa Hakru, desa Nabi Yunus, desa Kafriyah, desa Satribah, dan desa Tala.
Dalam operasi gabungan itu mujahidin Islam dan mujahidin FSA membebaskan beberapa desa sampai mencapai kota Hafah. Mujahidin mencapai dan membebaskan desa Bait Shakhui yang merupakan wilayah pesisir kota Hafah.
Wilayah-wilayah terpenting yang berhasil dibebaskan oleh mujahidin adalah observatorium Nabata, Jabal Dawrin, observatorium Hakru, desa Satribah, desa Habushiah, desa Abu Makkah dan desa Bait Shakhui. Sebuah desa lainnya, desa Kafriyah, ditinggal lari oleh pasukan Nushairiyah setelah penyerbuan mujahidin. Saat mujahidin memasuki desa tersebut, desa dalam keadaan kosong sepenuhnya.
Pasukan rezim Nushairiyah dan milisi Syiah Shabihah telah mengerahkan pasukan bantuan dalam jumlah besar untuk merebut kembali desa-desa yang diduduki mujahidin. Namun usaha mereka sepenuhnya gagal. Pesawat-pesawat tempur dan helicopter-helikopter rezim membombardir dengan gencar posisi-posisi mujahidin. Seranan udara itu juga gagal memukul mundur mujahidin.
Sampai saat berita ditulis, Ugarit News melaporkan 13 mujahidin gugur sebagai syahid dan 30 lainnya mengalami cedera ringan dan menengah. Sementara itu lebih dari 80 tentara Nushairiyah tewas dan 130 lainnya mengalami cedera.
Pertempuran sengit sendiri masih terus berlangsung. Operasi gabungan mujahidin Islam dan mujahidin FSA di basis utama pertahanan Nushairiyah ini merupakan pukulan berat bagi rezim Assad. Saat puluhan ribu pasukan Nushairiyah Suriah dan milisi Syiah Hizbullah Lebanon menggempur mati-matian propinsi Homs, justru jantung kekuatan rezim di Lattakia diporak-porandakan mujahidin.
(muhibalmajdi/arrahmah.com)