GOWA (Arrahmah.com) – Relawan Wahdah Islamiyah akhirnya berhasil menembus Dusun Pattiro Desa Pattikallang Kec. Mannuju Kab. Gowa – Sulawesi Selatan, Kamis (24/10/2018).
Setelah 3 jam terhenti di jembatan penghubung desa yang putus. Pukul 18.00 relawan yang berjumlah 18 orang beranjak dari Dusun Lemoa menuju Dusun Pattiro.
Menempuh perjalanan kaki lebih satu jam dengan kondisi jalanan yang licin dan penuh bekas longsoran serta hujan deras menjadi tantangan tersendiri bagi relawan. Ditambah lagi jaringan listrik yang masih belum pulih sejak hari pertama kejadian.
Dusun Pattiro yang dituju adalah satu daerah yang mengalami bencana tanah langsor yang menimbun 7 rumah dan menimbun 23 korban jiwa. Sepanjang perjalanan rumah-rumah warga yang selamat dipenuhi pengungsi.
Pukul 19.30 Tim Relawan Wahdah Islamiyah akhirnya tiba di Masjid Jabal Nur yang sudah dipenuhi puluhan pengungsi. Selepas shalat, Daeng Tarru, Korlap Relawan mengumpulkan warga terdampak longsor yng memiliki keluhan kesehatan.
Pemeriksaan kesehatan yang dikomandoi dr. Mujahid bersama Akram Batjo, S.ST dipenuhi puluhan warga terdampak baik anak-anak maupun orang dewasa dengan menggunakan penerangan genset.
“Kebanyakan pasien mengeluhkan influenza dan demam, sebagian juga demam seperti salah seorang pasien yang muntah-muntah akibat terlalu memikirkan adiknya yang masih tertimbun.” Ujar dr. Mujahid.
Warga yang diperiksa adalah kebanyakan pengungsi yang berasal dari Desa Mangngempang Kab. Gowa. Informasi dari salah seornag warga menyebutukan jumlahnya sekitar 400 orang.
Hingga larut malam pasien terus berdatangan dengan keluhan berbeda-beda. Pasien terakhir yang diberikan layanan kesehatan adalah seorang warga setempat yang selamat.
“Waktu kejadian hari Selasa sekitar pukul 11.00. Saya lari menyelamatkan diri dan lutut saya ini terbentur batu. Alhamdulillah malam ini bisa mendapatkan perawatan di kaki saya ini dari Medis Wahdah Islamiyah” ujar Daeng Bakri seorang warga Pattiro.
(ameera/arrahmah.com)