TEPI BARAT (Arrahmah.com) – Mohamed Qattoush kehilangan penglihatannya sejak berusia empat tahun pasca menjalani operasi di Tepi Barat yang diduduki.
Sebagaimana dilansir Suara Palestina.com, Kamis (16/7/2020), setelah mendapat saran dari badan amal khusus, kakeknya, Yahya, mulai mempelajari huruf Braille bersama dengan bahasa Mohamed agar bisa mendukung cucunya berinteraksi dalam dalam masyarakat.
Bersama cucunya itu, sang kakek mulai bersekolah dari kelas satu sampai kelas 11.
Dia membawa cucunya ke sekolah, membaca pelajarannya dan menulisnya dalam huruf Braille untuk memungkinkan Mohamed bisa membacanya sendiri.
Ketika Mohamed masih duduk di kelas 11, kakeknya meninggal, meninggalkannya sendirian untuk melanjutkan studinya.
Dia bersumpah untuk melanjutkan kesuksesannya demi menghormati kakeknya.
Dua tahun kemudian, Mohamed mengikuti ujian sekolah menengah umum menggunakan Braille dan memperoleh nilai rata-rata 96,5 persen.
(ameera/arrahmah.com)