RAMALLAH (Arrahmah.com) – Masih ada 12 wartawan Palestina yang ditahan secara ilegal di penjara-penjara “Israel”, ungkap sebuah pusat pengkajian untuk tahanan Palestina, sebagaimana dilansir oleh The Palestinian Information Center, Senin (8/9/2014).
Pusat pengkajian tersebut menggambarkan bahwa penahanan yang dilakukan “Israel” terhadap begitu banyak wartawan adalah sebagai upaya untuk memberangus media Palestina dari mengekspos kejahatan dan pelanggaran “Israel” terhadap rakyat Palestina.
Di antara wartawan yang ditahan adalah Muhammad Mona dari Nablus dan ia bekerja sebagai reporter untuk Quds Press International.
Mona, (32), dipenjara pada bulan Juli tahun 2013 dan sejak itu ia telah ditahan tanpa dakwaan administratif atau pengadilan.
Asosiasi radio dan televisi Palestina mengatakan bahwa tentara “Israel” telah menewaskan sebanyak 17 jurnalis selama perang terakhir di Jalur Gaza, termasuk tujuh Jurnalis yang meninggal pada Agustus lalu.
Di antara wartawan yang tewas pada Agustus lalu adalah seorang fotografer Italia Simone Camille. Sebanyak 15 wartawan lainnya juga menderita luka-luka.
Selama perang di Gaza, tentara “Israel” sengaja membom sembilan rumah milik wartawan.
Asosiasi ini juga mengatakan dalam laporan bulanannya bahwa tentara “Israel” pada bulan lalu telah menahan dua wartawan dan memanggil tiga orang lainnya untuk diinterogasi, termasuk kamerawan Anadolu, Mu’aad Hamed.
Serangan udara “Israel” telah menghancurkan empat kantor media Gaza, dan puluhan kantor berita lainnya mengalami kerusakan parsial selama serangan udara “Israel” yang menargetkan bangunan di dekatnya.
Dalam hal ini, asosiasi radio dan televisi Palestina menyerukan pembentukan komite pencari fakta untuk menyelidiki pembunuhan yang dilancarkan terhadap 17 jurnalis di Gaza selama agresi “Israel”.
(ameera/arrahmah.com)