JAKARTA (Arrahmah.com) – Kedutaan Besar AS untuk Indonesia menginformasikan kepada segenap warga AS yang berada di Indonesia untuk menghindari area Aksi Bela Palestina yang memprotes pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
“Hati-hati jika berada di sekitar pertemuan besar, aksi protes atau demonstrasi,” demikian pernyataan yang dirilis id.usembassy.gov.
Hari ini, Ahas (17/12), massa Aksi Bela Palestina terus berdatangan memadati Kawasan Monas, Gambir, Jakarta Pusat. Aksi ini digelar oleh Majelis Ulama Indonesia, atau MUI.
Massa menyurakan kedaulatan palestina dan mengecam pengakuan pemerintah AS atas Yerusalem (Al Quds) sebagai ibu kota Israel.
Slogan “Palestina Berdaulat” terus digemakan oleh peserta aksi. Mereka juga mengibarkan bendera Palestina, serta memakai syal Palestina.
Palestina diketahui menjadi negara pertama yang mengakui kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) bahkan sebelum resmi merdeka. Sebagaimana diketahui, Indonesia memproklamasikan kemerdekaan secara de facto pada 17 Agustus 1945. Guna menjadi negara yang berdiri utuh (de jure) tentunya membutuhkan pengakuan dari negara lain.
Dikutip dari buku berjudul Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar Negeri, Palestina mengakui kemerdekaan Indonesia di saat negara-negara lain belum memutuskan sikap. Pengakuan ini dilontarkan saat Indonesia masih dijajah tentara Jepang. Pada September 1944, Mufti Besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini mengakui dan mendukung kemerdekaan Indonesia sebelum negara Arab yang lain.
(ameera/arrahmah.com)