KAIRO (Arrahmah.com) – Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi dalam pidatonya pada hari Senin (1/7/2014) pada acara peringatan pertama peristiwa 30 Juni 2013 berjanji akan memerangi apa yang ia namakan “terorisme”. As-Sisi menegaskan akan dikeluarkan beberapa undang-undang dan peraturan baru yang akan menguatkan peranan pemerintah dalam memburu “terorisme”, Al-Jazeera melaporkan.
Dalam video rekaman yang disiarkan oleh stasiun TV resmi Mesir As-Sisi mengatakan bahwa Mesir telah sukses meraih dua target yaitu membuat undang-undang dasar baru dan melasanakan pemilihan presiden sesuai rencana. As-Sisi mengatakan Mesir sedang bertekad untuk menyukseskan target ketiga yaitu pemilihan parlemen.
Dalam pidato tersebut As-Sisi menyebut demonstrasi-demonstrasi kelompok sekuler, nasionalis dan Kristen Koptik pada 30 Juni 2013 yang menjadi alasan kudeta militer sebagai “revolusi rakyat yang agung” dan bahwa ia “telah meluruskan perjalanan, mengembalikan tanah air dan harapan, yaitu harapan revolusi 25 Januari dan misi-misinya untuk meraih kehidupan yang mulia, kebebasan yang dilinduni, keadilan sosial dan kemulian manusiawi”.
Abdel Fattah As-Sisi memimpin kudeta militer yang menggulingkan Presiden terpilih secara demokratis Mohammad Mursi pada Juli 2013. Kudeta militer itu mendapat dukungan politik dari Israel, Amerika dan Barat. Dukungan ekonomi untuk kudeta militer tersebut diberikan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Kuwait dan negara-negara Teluk lainnya.
Junta militer pimpinan As-Sisi telah membantai ribuan demonstran sipil di Rabiah Square, Nahdah Square, Alexandria, Ismailiah dan wilayah-wilayah Mesir lainnya. Junta militer kemudian menyelenggarakan pemilihan presiden penuh rekayasa, yang diboikot oleh mayoritas rakyat Mesir dan partai politik. As-Sisi memenangkan dengan mudah pilpres tersebut.
Aliansi Nasional Pendukung Legalitas, wadah kelompok-kelompok anti kudeta militer, dalam pernyataan resmi pada hari Senin (30/6/2014) telah menyerukan kepada rakyat Mesir untuk “turun ke jalan raya pada hari kemarahan massal” guna mengenang kudeta militer yang menggulingkan Mohammad Mursi pada Kamis (3/7/2014) besok. Pernyataan itu menyebutkan demonstrasi damai akan dimulai setelah shalat Ashar dari 35 masjid di kota Kairo.
(muhib al majdi/arrahmah.com)