JAKARTA (Arrahmah.com) – Memperingati peristiwa Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia, Wakil Staf TNI Angkatan Darat (Wakasad), Letnan Jendral Budiman datang untuk melakukan doa bersama di Monumen Pancasila Sakti atau yang lebih di kenal dengan Lubang Buaya, Pondok Gede, Jakarta Timur.
Budiman mengungkapkan, acara ini rutin dilakukan setiap tahun dalam memperingati pemberontakan yang pernah dilakukan oleh PKI dan juga mengenang tujuh pahlawan revolusi yang gugur dalam pemberontakan PKI.
“Kami memperingati hari kesaktian Pancasila, mengenang jasa-jasa almarhum, dalam menjaga Pancasila kita sebagai Ideologi Bangsa dan Negara,” kata Budiman, kepada wartawan, di Lubang Buaya, Jakarta Timur, Minggu (30/9/2012) malam seperti dilansir Tribun.
Lebih lanjut Budiman menuturkan acara doa bersama tersebut merupakan refleksi terhadap para pahlawan revolusi yang gugur.
“Tentang apa yang di cita-citakan mereka dalam menjada keutuhan Pancasila sebagai Ideologi bangsa,” tegasnya.
Sementara itu, hadir pula salah satu putra pahlawan revolusi, Letjen (Purn) Agus Widjojo yang merupakan anak dari Mayjen (Purn) Sutoyo. Agus mengatakan, peristiwa G 30 S PKI merupakan pelajaran sejarah dari pengorbanan para pahlawan revolusi.
“Peringatan ini merupakan bagian dari hari peringatan kesaktian Pancasila, untuk memperingati gugurnya tujuh pahlawan revolusi, yang jenasahnya ditemukan dalam keadaan yang tidak patut, di sumur tua di lubang buaya di sini,” jelasnya. (bilal/arrahmah.com)