LONDON (Arrahmah.com) – Memperingati 10 tahun peristiwa 9/11, Muslims Against Crusades (MAC) dan Sharia4America berencana menggelar demonstrasi di depan kedubes AS di jantung kota London, Ahad (11/09/2011). Mereka akan mengenang detik-detik bersejarah pada pukul 8.46 am dan 9.03 am 10 tahun lalu, untuk kemudian dengan lantang mengatakan bahwa AS telah kalah perang. Berikut rilisnya!
Pada peringatan 10 tahun peristiwa 9/11 WTC, kita dapat melihat dengan jelas bahwa apa yang disebut dengan ‘perang melawan terorisme’ yang dipimpin oleh Amerika telah gagal total. Dengan cara apapun kita menilainya, AS dan sekutunya di seluruh dunia telah kalah perang. Alih-alih mengurangi resiko terjadinya kembali peristiwa 9/11, kemungkinan terjadinya kembali peristiwa 9/11 malah lebih besar dari yang pernah ada. Selain peduli dengan masalah keamanan Irak dan Afghanistan, dunia Muslim saat ini berlomba-lomba untuk dapat menerapkan syariat Islam di wilayah mereka masing-masing, terlibat dalam jihad, dan berupaya untuk mengakhiri hegemoni camp kafir kapitalisme. Bahkan, faktanya dalam peringatan 10 tahun peristiwa 9/11, bisa diklaim kemenangan berada di camp mujahidin atas musuh-musuh mereka.
Banyak faktor penyebab yang telah berkontribusi atas hal tersebut, salah satunya adalah pernyataan terkenal George Bush yang memulai kampanye perangnya dengan ucapan : “Anda bersama kami atau dengan teroris”, dan fakta bahwa dia terlibat dalam “perang salib ini”. Upaya untuk memenangkan hati dan pikiran umat Islam telah gagal. Bahkan, orang-orang non-Muslim telah menyaksikan sendiri penyiksaan, pembunuhan dan penindasan oleh mereka yang seharusnya menjadi benteng kebebasan, dan demokrasi.
Kebohongan Bush, Rumsfeld, Cheney dan Blair atas tuduhan adanya senjata pemusnah massal di Irak, telah menjatuhkan diri mereka sendiri dan Negara mereka di mata penduduk sipil yang tidak bersalah. Tidak adanya penyiksaan, penahanan seseorang sebelum terbukti bersalah, peradilan yang adil, selama 10 tahun ini telah diganti dengan basa-basi, seperti kepentingan keamanan nasional. Padahal AS awalnya berkeinginan dan berjanji untuk melindungi warga sipil tak berdosa di Irak dari kebrutalan Saddam Hussein. Hari ini, AS dan sekutu-sekutunya dengan senang hati mengambil peran penindas terdahulu dan kini terwujud di penjara Guantanamo, Bagram, Abu Ghroib, dimna ketidakadilan dan kedzoliman dilakukan dengan lebih cermat dan terbuka.
Di masa Obama, AS berupaya menyelamatkan muka dengan menarik paksa semua pasukan yang dipimpin AS dari tanah kaum Muslimin, disertai kesepakatan besar untuk kematian Syekh Usamah bin Ladin. Namun, hal ini malah menjadi bumerang dan memicu pertempuran yang lebih dahsyat untuk menyerang camp tentara salib, sebagai janji 100 operasi serangan sebagai pembalasan atas kematian Syekh Usamah, dan janji akan kelahiran 100 Syekh Usamah yang sudah mengantri untuk mengambil alih perang melawan musuh nomer satu kaum Muslimin, yakni Amerika.
Hal ini masih ditambah dengan bencana kelaparan, dimana perang secara sistematis telah menghancurkan perekonomian AS. Kelompok anti perang di AS telah menciptakan opini publik tentang perang, tingkat bunuh diri para tentara AS yang sebelumnya tidak pernah terjadi, kebencian global dunia kepada AS dan Inggris yang disebabkan oleh perang, dan penyebaran ideologi Al Qaeda di kalangan pemuda Muslim yang begitu cepat bagaikan tsunami. Seluruh hal tersebut melengkapi kesimpulan bahwa AS memang telah kalah dalam perang ini secara lengkap dan memalukan.
Ironisnya, sepuluh tahun terakhir inilah yang mengakibatkan terjadinya radikalisme pemuda, pelaksanaan operasi-operasi syahid terhadap AS dan sekutunya, dan mendorong kaum Muslimin untuk lebih menggali pemahaman yang mendasar dan tanpa kompromi. Sejarah akan mencatat bahwa awal dari akhir kekuasaan Amerika dan benih untuk pembentukan kembali Negara Islam di kalangan umat Islam dimulai pada tanggal 11 September 2001.
Wallahu’alam bis showab!
Source : almuhajirun.net