JAKARTA (Arrahmah.com) – Pasca protes keras dari beberapa kalangan dan kontroversi yang cukup dalam, pihak-pihak yang berada pada struktur rezim negeri ini ramai-ramai ‘cuci tangan’ dari program yang sedang bergulir, yakni PKN alias bagi-bagi kondom gratis.
Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (Ditjen P2PL) saat memberikan penjelasan kepada DPR dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi IX DPR RI (2/12/2013) dinyatakan bahwa yang saat ini sedang berlangsung, Pekan Kondom Nasional (PKN), bukan Program Kemenkes RI. Pembagian kondom gratis bukan program Kemenkes. Ini adalah kegiatan swasta yang diselenggarakan perusahaan kondom. Tidak ada kebijakan Kemenkes terkait pembagian kondom ke masyarakat luas.
Meski demikian Kemenkes tak mengkentikan PKN. Kementerian Kesehatan dalam konferensi pers Rabu kemarin hanya meminta menghentikan kampanye PKN menggunakan bus.
“Yang dihentikan hanya bus bertuliskan Pekan Kondom Nasional karena komunikasi, informasi dan edukasi ini sudah dilakukan sebelumnya,” kata Direktur Jenderal Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Tjandra Yoga Aditama dalam jumpa pers di Jakarta, Rabu (4/12/2013), lansir antaranews.com.
Tjandra juga menegaskan bahwa Pekan Kondom Nasional bukan kegiatan yang diadakan oleh Kementerian Kesehatan.
Kegiatan itu, ia menjelaskan, diprakarsai dan dilaksanakan oleh perusahaan swasta DKT Indonesia yang merupakan salah satu distributor kondom di Indonesia dengan sepengetahuan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN).
Terpisah, Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Kemal N. Siregar menolak pihaknya dikaitkan dengan program Pekan Kondom Nasional 2013 yang berlangsung sejak 1-7 Desember.
“Itu program produsen kondom (DKT Indonesia),” kata Kemal di Jakarta, lansir hidayatullah.com (3/12/2013).
Kata Kemal, KPAN tidak menyetujui pembagian kondom dilakukan kepada masyarakat umum atau kepada pihak-pihak yang belum layak melakukan hubungan seksual secara sah. Katanya, kondom itu alat kesehatan yang digunakan oleh suami istri untuk mengatur kehamilan. (azm/arrahmah.com)