SURABAYA (Arrahmah.com) – Meski diwarnai penolakan, acara peresmian penutupan lokalisasi Dolly akan dihadiri oleh pelacur, mucikari dan masyarakat sekitar Dolly. Dari data yang disampaikan oleh sekretaris MUI Jawa Timur, Muhammad Yunus, sebelum resmi ditutup, sudah ada 180 pelacur yang sukarela dipulangkan.
Menurut sekretaris MUI Jawa Timur, Muhammad Yunus, aksi penolakan yang gencar diekspos media tidak menunjukkan kenyataan lapangan.
“Mereka ini (yang menolak) kebanyakan preman, atau orang luar yang memiliki kepentingan untuk memperoleh sesuatu,” ujar Yunus di kantor MUI Jawa Timur (15/06).
Deklarasi penutupan Dolly pada tanggal 18 Juni 2014 terdiri dua acara. Acara pertama adalah Tabligh Akbar ormas islam se jawa Timur dari pukul 13.00 sampai waktu Ashar di depan gedung Grahadi. Sementara acara inti berupa deklarasi penutupan Dolly akan diadakan di Gedung Islamic Center yang berdekatan dengan lokalisasi Dolly. Acara deklarasi ini sendiri dimulai pada pukul 19.00.
Deklarasi penutupan lokalisasi Dolly rencananya akan dibacakan oleh 100 orang, mencakup pelacur, mucikari, Lurah, Camat, personel TNI/BABINSA, Polsek dan Satpol PP Kecamatan. Deklarasi ini kemudian ditandatangi oleh pembacanya.
Selain dari unsur masyarakat, Pejabat terkait juga menghadiri deklarasi penutupan Dolly. Walikota Surabaya dan Gubernur Jawa Timur dijadwalkan untuk memberikan sambutan. Sementara Menteri Sosial Republik Indonesia dijadwalkan untuk memberi bantuan modal usaha secara simbolis dilanjutkan dengan sambutan. (azm/surya/eza/arrahmah.com)