KAIRO (Arrahmah.com) – Di jantung ibu kota Mesir, olahraga seni bela diri Indonesia kuno membantu puluhan wanita melawan pelecehan, lapor Reuters (20/5/2019).
Dengan bantuan para pelajar asal Indonesia, lebih dari 1.200 wanita dan anak-anak belajar seni bela diri di sebuah pusat kebudayaan di Kairo.
“Tentu saja ada masalah di jalan,” kata remaja Mesir Rahma Hatem saat istirahat dari pelatihan.
“Jika seseorang mendekati saya, saya bisa membela diri dengan baik. Saya memiliki kepercayaan diri sekarang dan tidak ada yang bisa mengganggu saya karena saya bisa menghadapi mereka. ”
Pencak Silat menjadi terkenal di Mesir pada 2003 tetapi mulai meningkat popularitasnya pada 2011, kata pelatih Roqaya Samaloosi.
Perempuan Mesir, kebanyakan remaja, berkumpul di Pusat Kebudayaan Indonesia setiap minggu dan berlatih untuk meningkatkan keterampilan bela diri dan kebugaran.
Para ahli yang disurvei oleh Thomson Reuters Foundation pada tahun 2017 menempatkan Kairo sebagai kota yang paling berbahaya di dunia bagi para wanita, berdasarkan kurangnya perlindungan dari kekerasan seksual, praktik budaya yang berbahaya, dan akses yang buruk ke layanan kesehatan dan keuangan.
Pencak Silat berasal dari abad keenam, di mana ia dipraktekkan di pulau Sumatra dan semenanjung Melayu. (haninmazaya/arrahmah.com)