KABUL (Arrahmah.id) — Ratusan perempuan mendukung kebijakan Imarah Islam Afghanistan yang dipimpin Taliban terkait penggunaan hijab bagi perempuan, pada Kamis (20/1/2022).
Dilansir DOAM (24/1), aksi unjuk rasa damai itu mereka lakukan sebagai respon terhadap sejumlah aktivis wanita yang menolak menggunakan hijab dan menghina budaya Islam Afghanistan dalam protes baru-baru ini.
Perempuan-perempuan bercadar dan berhijab pro Taliban ini kemudian menyusuri jalanan kota Kabul sambil membawa spanduk bertuliskan: “Hijab adalah kehormatan kami, Hijab adalah perhiasan kami, Hijab adalah kebanggaan kami”.
Sebelumnya pada Ahad lalu, tak kurang dari 25 wanita melakukan protes menentang kebijakan baru Taliban yang meminta kaum perempuan untuk menggunakan hijab.
Menurut sejumlah aktivis, polisi agama Taliban kemudian mengancam akan menembak para aktivis itu.
“Mereka memberi tahu kami…jika staf wanita datang ke kantor tanpa mengenakan burqa, mereka akan menembaknya,” kata seorang aktivis yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena alasan keamanan.
Menurutnya, perempuan juga harus didampingi untuk bekerja oleh wali laki-laki.
Mereka juga mengatakan bahwa 10 pria bersenjata dari divisi intelejn Taliban menyerbu sebuah kondominium di Kabul, mendobrak pintu dan menangkap seorang aktivis hak-hak perempuan, Tamana Zaryabi Paryani, dan tiga saudara perempuannya, pada Kamis (20/1).
Namun, dilansir Khamaa Press (22/1), Menteri Dalam Negeri Imarah Islam Afghanistan menolak tuduhan itu. Bahkan juru bicara Taliban Zabiullah Mujahid mengatakan bahwa berita Paryani ditangkap adalah hoak. (hanoum/arrahmah.id)