MACHANG (Arrahmah.com) – Tuan Guru Datuk Nik Abdul Aziz Mat mengeluarkan komentar terkait rencana Perdana Menteri, Datuk Seri Najib Razak untuk menghilangkan Akta Keselamatan Dalam Negeri (ISA) sebagai sebuah langkah di saat terdesak.
“ISA sepatutnya dihapus sejak dulu dan bukan saat terdesak seperti saat ini. Zaman komunis telah berlalu, selain itu tidak ada lagi faham komunis kecuali sekuler di Malaysia,” ujarnya.
Menurutnya, ISA telah membuat gerah para ulama di Kelantan. Dan ia juga melihat ISA merupakan pengkhianatan terhadap ulama.
“Ulama dikenakan ISA sedangkan kita ada mahkamah, hakim dan pengadilan,” ujarnya ketika ditemui pada sambutan Hari Kemerdekaan Malaysia ke-54 di Machang kemarin (16/9/2011) seperti yang dilaporkan harakahdaily.
Perdana Menteri malam itu juga mengumumkan keputusan Kerajaan yang akan menghapus ISA dalam pidatonya.
“Seperti yang saya janjikan dalam pidato saya di masa-masa awal jabatan, ISA akan dikaji secara komprehensif,” ujar PM Malaysia.
Nik Abdul Aziz juga mempertanyakan, apa tujuan dibentuknya suatu sistem hukum jika rakyat dilarang membela diri pada tuduhan yang jatuh kepadanya yang belum tentu benar.
Kebijakan pemerintah Malaysia saat ini sudah tidak populer di hati rakyat, pemerintah mencoba memenangkan hati rakyat dengan menghapus ISA, namun mereka sepertinya tetap akan menggantinya dengan hukum yang baru.
ISA diberlakukan untuk para ulama, mujahid atau mereka yang menentang pemerintah tanpa melalui proses pengadilan. Mereka dihukum atas satu tuduhan yang belum terbukti kebenarannya tanpa proses pengadilan. (haninmazaya/arrahmah.com)