HUNGARIA (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Hungaria, Viktor Orban, dengan sikap garis kerasnya dalam melawan pengungsi, yang sebagian besar Muslim, mengklaim dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Jum’at (16/10/2015) bahwa Islam “tidak pernah menjadi bagian dari Eropa”.
Berbicara kepada berita mingguan Jerman, Focus, tentang catatan arus pengungsi, dia mengatakan “bahasa elit Eropa adalah ideologis dan dogmatis”.
“Islam tidak pernah menjadi bagian dari Eropa, mereka yang datang kepada kami,” klaim Orban kepada Focus.
Dia mengakui bahwa sejak tahun 1960-an para pengungsi Turki telah mendatangi Jerman untuk bekerja, yang sekarang “milik sejarah Jerman dan karena itu Eropa juga”.
“Tapi secara spiritual, Islam tidak pernah menjadi bagian dari Eropa. Ini adalah aturan dari dunia lain,” kata Orban.
Dia juga mengecam Perancis dan Jerman karena menolak menyetujui “keraguan” atas masyarakat multikultural.
“Kami di Hungaria memutuskan apa yang kami inginkan atau tidak kami inginkan. Kami tidak ingin itu,” katanya.
Hampir 600.000 orang telah tiba di Eropa sepanjang tahun ini, banyak dari mereka menuju Jerman dan Swedia.
Orban menegaskan bahwa sebagian besar pencari suaka yang tiba di Eropa sebenarnya memiliki motif ekonomi.
“Tidak semua orang berhak untuk hidup di Jerman atau Hungaria. Itu hanya bagi mereka yang telah bekerja untuk itu,” katanya.
Dalam menghadapi lonjakan kedatangan pengungsi yang bersejarah, Hungaria pada bulan September menyegel perbatasan dengan Serbia.
Hungaria menggunakan pagar untuk menghalangi kedatangan pengungsi, dan itu telah dikritik tajam, termasuk oleh Sekjen PBB, Ban Ki-moon.
(fath/arrahmah.com)