ALEPPO (Arrahmah.id) — Sebuah pernyataan dikeluarkan oleh ruang operasi ‘Dawn of Freedom’ yang dimotori SNA, pada Selasa (3/12/20224), yang isinya jelas menunjukan ketidaksepakatan dengan langkah yang diambil ruang operasi ‘Deterrence of Aggression’ yang dimotori kelompok perlawanan Suriah Hai’ah Tahrir asy Syam (HTS).
Dilansir An Nahar (3/12), SNA menolak pilihan yang ditetapkan seruan HTS untuk mengevakuasi posisi yang mereka kuasai di utara Aleppo.
Dalam pernyataannya, SNA menyatakan bahwa mereka harus memerangi geng-geng separatis Kurdi, milisi Syiah Iran, dan rezim Suriah, sampai membebaskan seluruh wilayah Suriah dari ketidakadilan dan tirani.
SNA menolak tuduhan HTS yang dianggap mengganggu jalannya pertempuran dalam membebaskan Suriah dan menuntut agar HTS mengembalikan wilayah yang dibebaskan oleh SNA.
Sebelumnya, HTS melalui pernyataan terbaru kamar Operasi ‘Deterrence of Aggression’ mengeluarkan seruan agar kelompok perlawanan Suriah tidak menyerang milisi Kurdi dan memerintahkan agar milisi Kurdi pergi dari wilayah Suriah Timur.
Menurut HTS, milisi Kurdi adalah bagian integral dari komunitas Suriah dan memiliki semua hak bersama dengan warga negara lain di negara ini.
Namun bagi SNA yang didukung Turki, milisi Kurdi, baik SDF atau PKK/YPG merupakan gerakan separatis yang kerap menyerang Turki dan ingin melepaskan diri dari wilayah Suriah. (hanoum/arrahmah.id)