RAFAH (Arrahmah.com) – Pemerintah Mesir sudah menutup perbatasan Rafah dengan Jalur Gaza selama 8 hari berturut-turut, ungkap Kementerian Dalam Negeri Gaza pada Sabtu (1/11/2014), seperti dilansir MEMO.
Kementerian mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hal itu menghalangi warga Palestina yang berusaha untuk meninggalkan Jalur Gaza.
Kementerian juga memperingatkan bahwa penutupan perbatasan Mesir akan “memperburuk penderitaan ribuan pasien dan mahasiswa”.
Pemerintah Mesir menutup Rafah pekan lalu menyusul serangan mematikan di sebuah pos pemeriksaan militer di utara Semenanjung Sinai yang menewaskan sedikitnya 31 tentara junta dan melukai puluhan lainnya.
Mesir telah memperketat cengkeramannya di perbatasan dengan Jalur Gaza yang diblokade sejak penggulingan Presiden Muhammad Mursi – presiden pertama negara itu yang dipilih secara bebas – oleh tentara, tahun lalu.
Penutupan persimpangan itu telah membuat hidup sekitar 1,9 warga Gaza yang sudah berada di bawah blokade “Israel” sejak tahun 2007 menjadi lebih sulit.
(banan/arrahmah.com)