ISLAMABAD (Arrahmah.com) – Perdana Menteri Pakistan Imran Khan akan bertemu Presiden AS Donald Trump di Washington akhir bulan ini, kantor luar negerinya mengatakan pada Kamis (4/7/2019), sebuah kunjungan yang dapat membantu meredakan ketegangan antara kedua negara.
Trump akhir tahun lalu menuduh Pakistan tidak melakukan “tindakan apa pun” bagi Amerika Serikat meskipun dikirim miliaran dolar bantuan, membuat marah Islamabad yang telah lama berselisih dengan Washington mengenai perang di Afghanistan.
Pada Februari, Trump mengatakan Amerika Serikat telah mengembangkan hubungan “jauh lebih baik” dan mungkin akan mengadakan beberapa pertemuan dengan Pakistan.
Khan menerima undangan untuk mengunjungi Washington dan akan bertemu Trump pada 22 Juli, kantor asing mengatakan dalam sebuah pernyataan.
“Fokusnya adalah untuk menyegarkan kembali hubungan bilateral,” katanya.
https://twitter.com/AsharJawad/status/1146786953796435969?ref_src=twsrc%5Etfw
Pakistan dan Amerika Serikat secara resmi bersekutu dalam memerangi terorisme meski dunia menganggap hubungan keduanya rumit.
Washington bergantung pada Pakistan untuk memasok pasukannya di Afghanistan yang bertetangga, tempat 14.000 tentara AS dikerahkan, tetapi hubungan itu menegang oleh tuduhan bahwa Pakistan menawarkan tempat perlindungan yang aman bagi Taliban Afghanistan, yang dibantah Islamabad.
Headlines in Pakistan Media
Why has US gone soft on Pak ?1. PM Imran Khan to meet US President Donald Trump on July 22
2. US designates Balochistan Liberation Army as global terrorist group
3. IMF has approved Pakistan’s request for accession to a three-year, $6 b programme pic.twitter.com/dpIbvJjRVd
— The Contrarian 🇮🇳 (@Contrarian_View) July 4, 2019
Pakistan telah memainkan peran di belakang layar dalam mendukung pembicaraan damai AS dengan Taliban Afghanistan, termasuk memfasilitasi perjalanan menuju perundingan, dan merupakan pemain kunci dalam rencana Washington untuk mengakhiri perang terpanjangnya.
Awal tahun ini Amerika Serikat membantu mengurangi konflik antara India dan Pakistan yang mengancam akan lepas kendali ketika pesawat tempur mereka terlibat dalam pertempuran udara di wilayah Kashmir yang disengketakan. (Althaf/arrahmah.com)