RIYADH (Arrahmah.com) — Perayaan hari Hallowen di Arab Saudi memicu kontrovesi para netizen negeri gurun pasir itu.
Kontrovesi makin viral setelah banyak video yang diunggah di media sosial memperlihatkan warga Saudi banyak yang merayakan hari itu.
Namun, menurut The National News (30/10/2021), hal ini tidak bisa disalahkan karena Arab Saudi saat ini sudah terbiasa mengadopsi festival pagan Halloween. Berbagai hiasan Hallowen seperti labu, lampu, dan dekorasi menyeramkan nampak bertebaran di sekitar mal dan rumah-rumah
Fahad Alzowaid, seorang manajer toko di Riyadh, lansir The National News, mengatakan senang dengan adanya perayaan ini. “Semua orang membeli make up, kostum, dan alat peraga untuk merayakannya,” katanya.
Hampir semua mal di seluruh Saudi menjual kostum dan dekorasi yang terinspirasi Halloween. Sementara toko roti dan supermarket memanfaatkan penjualan labu untuk perayaan Halloween.
Tahun ini pun, warga Saudi dapat menghadiri acara Halloween bersama keluarga mereka di berbagai pusat hiburan di Saudi.
Halloween sebelumnya tidak pernah dirayakan secara terbuka di Arab Saudi sampai Putra Mahkota Mohammed bin Salman mengumumkan Visi Saudi 2030.
Halloween dirayakan setiap tahun pada tanggal 31 Oktober yang didasari dari tradisi suku Celtic kuno Samhain untuk mengusir hantu.
Pada abad ke delapan, Paus Gregorius III menetapkan 1 November sebagai waktu untuk menghormati semua orang suci.
Seiring waktu, Halloween berkembang menjadi hari peryaaan untuk melakukan trik-or-treat, mengukir labu jack-o-lantern, mengenakan kostum, dan makan-makan. (hanoum/arrahmah.com)