LONDON (Arrahmah.com) – Kebijakan imigrasi Inggris yang baru telah mengundang kecaman disebabkan batasan yang dirasa tidak adil. Seorang ilmuwan kelahiran Rusia peraih penghargaan Nobel mengecam kebijakan baru tersebut, menggambarkannya sebagai suatu kebodohan.
Profesor Andre Geim mengatakan bahwa pembatasan baru terhadap para imigran Uni Eropa, termasuk syarat gaji minimum sebesar £ 31.000 dan memperketat aturan visa para pelajar, dapat menghalangi para akademisi berbakat dari bekerja di Inggris dan mungkin akan beresiko pada penemuan-penemuan ilmiah masa depan.
“Betapa bodohnya pemerintah telah menempatkan para imigran dan para pelajar luar negeri dalam kategori yang sama,” kata Geim, dikutip Presstv.
“Untuk menetapkan upah minimum dalam urusan yang mungkin dapat merusak para peluang para mahasiswa untuk mengamankan posisi tertentu setelah lulus, dan Saya tidak bisa memahami alasan untuk ini karena telah ada pembatasan yang cukup dalam urusan ini.”
Pada awal November 2012, Walikota London Boris Johnson juga mengecam sasaran partainya sendiri karena akan memangkas laba bersih imigrasi hingga “puluhan ribu” pada tahun 2015, mengatakan bahwa kebijakan visa pemerintah koalisi itu akan menghambat pertumbuhan ekonomi Inggris. (siraaj/arrahmah.com)