TEHERAN (Arrahmah.com) – Iran untuk sementara waktu membebaskan lebih dari 54.000 tahanan dalam upaya memerangi penyebaran penyakit virus corona baru (COVID-19) di penjara yang penuh sesak.
Juru bicara pengadilan Gholamhossein Esmaili mengatakan kepada wartawan bahwa para tahanan diizinkan keluar dari penjara setelah tes negatif untuk Covid-19 dan mengirim jaminan.
“Tahanan keamanan” yang dijatuhi hukuman lebih dari lima tahun tidak akan dibebaskan.
Pekerja amal dengan dua kewarganegaraan Inggris-Iran yang saat ini ditahan, Nazanin Zaghari-Ratcliffe mungkin segera dibebaskan, menurut seorang anggota parlemen Inggris.
Tulip Siddiq mengutip duta besar Iran untuk Inggris mengatakan bahwa Zaghari-Ratcliffe “mungkin akan dibebaskan hari ini atau besok”, lansir BBC (4/3/2020).
Zaghari-Ratcliffe dijatuhi hukuman selama lima tahun pada tahun 2016 setelah dinyatakan bersalah atas tuduhan spionase yang telah ditolaknya. Inggris juga menegaskan dia tidak bersalah.
Seorang juru bicara Kantor Luar Negeri mengatakan: “Kami menyerukan pemerintah Iran untuk segera mengizinkan para profesional kesehatan ke penjara Evin untuk menilai situasi dia di sana.”
Wabah COVID-19 di Iran telah merenggut 77 nyawa dalam kurang dari dua minggu.
Pada Selasa, kementerian kesehatan mengatakan jumlah kasus yang dikonfirmasi telah meningkat lebih dari 50% untuk hari kedua berturut-turut.
Kasus-kasus yang terkait dengan Iran juga telah dilaporkan oleh Afghanistan, Kanada, Lebanon, Pakistan, Kuwait, Bahrain, Irak, Oman, Qatar dan Uni Emirat Arab. (haninmazaya/arrahmah.com)