BAMAKO (Arrahmah.com) — Kementerian Luar Negeri Mali mengatakan Chad berencana menerjunkan 1.000 tentara tambahan ke Mali untuk memperkuat pasukannya yang sedang bertempur melawan kelompok militan Islam di sana.
Dilansir VOA (19/12/2021), tentara Chad jumlahnya saat ini mencapai hampir 1.400 dari 13.000 pasukan penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Mali utara dan tengah.
Kementerian Luar Negeri Mali, pada Jumat (17/12) malam, mengatakan bahwa pengerahan tentara itu akan memperkuat pasukan Chad, sementara mantan penguasa koloni, Prancis, mengurangi anggota militernya yang berkekuatan 5.000 orang.
“Pengerahan itu adalah bagian dari kerangka kerja bilateral atas permintaan pemerintah Chad untuk memperkuat kontingennya di Mali Utara menyusul rekonfigurasi pasukan Barkhane,” ujar Kementerian dalam pernyataan, lansir Daily Sabah (18/12).
Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Jumat (17/12) membatalkan kunjungan ke Mali yang dijadwalkan pada 20-21 Desember untuk mengunjungi tentara Prancis di tengah keprihatinan terkait penyebaran varian virus Covid-19
Juru bicara pemerintah Chad Azem Bermendoa memberitahu Reuters pada Sabtu (18/12) bahwa tentara tambahan akan segera dikirim ke Mali, tapi ia menolak memerinci seberapa besar kontingennya ataupun jadwalnya. (hanoum/arrahmah.com)