PERANCIS (Arrahmah.com) – Presiden Perancis Francois Hollande menunjukkan ketidaksepakatannya pada Senin (21/10/2013) terhadap tindakan memata-matai oleh pemerintah Barack Obama terhadap warga Perancis.
Kantor Hollande mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Hollande menunjukkan “penolakan ang mendalam terkait praktek-praktek ini, yang tidak dapat diterima di antara rekan dan sekutu karena melanggar privasi warga negara Perancis,” menurut laporan AFP, lansir Al Arabiya.
Hollande juga meminta sekutunya itu semua penjelasan terkait masalah ini serta informasi dari mantan konsultan National Security Agency (NSA) Edward Snowden.
Menteri Luar Negeri Perancis Laurent Fabius mengatakan pada Selasa (22/10) bahwa dia telah melakukan pembicaraan dengan Menteri Luar Negeri AS John Kerry. Fabius menyampaikan hal senada dengan Hollande bahwa tindakan mengintai warga negara Perancis merupakan hal yang tidak bisa diterima.
“Saya katakan kembali kepada John Kerry apa yang Francois Hollande katakan kepada Barack Obama, bahwa tindakan memata-matai semacam ini yang dilakukan dalam skala besar oleh Amerika terhadap sekutu-sekutunya adalah hal yang tidak bisa diterima,” kata Fabius dalam sebuah pembicaraan di Paris.
Fabius juga meminta Kerry untuk memberikan rincian mengenai laporan bahwa NSA telah diam-diam mengintai puluhan juta percakapan telepon di dalam Perancis.
Perancis medesak AS untuk menghentikan praktek mata-matanya dan menyediakan laporan terkait.
“Kami ingin praktek ini dihentikan, dan kami ingin untuk diberitahu tentang segala sesuatu yang ada,” kata Fabius.
Tuntutan Perancis ini beradasarkan bocoran dari buronan AS, Snodwen, yang dipublikasikan oleh koran Perancis Le Monde dan harian Jerman Der Spiegel. (siraaj/arrahmah.com)