PARIS (Arrahmah.com) – Pejabat keamanan Perancis mengatakan pemerintah Perancis telah mengusir 12 imam dan ulama “radikal” sejak awal tahun dan total 40 orang sejak tahun 2012.
Menteri Dalam Negeri Perancis, Bernard Cazeneuve mengatakan kepada radio Europe 1 bahwa Perancis tidak akan menolerir “pengkhutbah kebencian”.
Dia berbicara tiga hari setelah Yassin Salhi dituduh memenggal kepala atasannya dan kemudian mencoba untuk menyebabkan ledakan di sebuah pabrik gas milik AS, seperti dilansir Associated Press pada Senin (29/6/2015).
Di tahun 2006 ia ditandai sebagai Muslim “radikal” namun pengawasan diangkat pada tahun 2008.
Pabrik tersebut telah dibuka kembali setelah insiden itu. Para eksekutif mengatakan Salhi melakukan pengiriman reguler untuk pabrik dan memiliki lencana untuk masuk. (haninmazaya/arrahmah.com)