TIMBUKTU (Arrahmah.com) – Perancis telah menarik pasukannya dari Mali dalam gelombang pertama, lapor Al Jazeera (9/4/2013).
Paris, yang mengirim 4.000 pasukan ke negara Afrika Barat itu pada Januari lalu, sedang mempersiapkan diri menyerahkan “keamanan” Mali kepada 6.300 pasukan Afrika yang diberi mandat oleh PBB pada minggu mendatang.
Mereka secara bertahap akan menarik tentaranya dari negara itu, namun berencana akan meninggalkan 1.000 pasukan secara permanen untuk “memperkuat” Mali.
Kepala Staf militer pada Selasa (9/4) mengatakan bahwa 100 pasukan telah ditarik dan dikirim ke Paphos di Cyprus pada Senin (8/4) di mana mereka akan menghabiskan waktu 3 hari menginap di hotel sebelum menuju ke Perancis.
Gelombang pertama ini terdiri dari unit parasut yang disebar di wilayah Tessalit di Mali utara, di mana pertempuran sengit melawan Mujahidin terjadi, ujar Thierry Burkhard.
Penarikan terjadi di tengah-tengah peringatan yang dikeluarkan oleh senior Pentagon yang mengatakan bahwa pasukan Afrika Barat belum siap disebarkan di Mali dan tidak mampu menghadapi tugas menghadapi “militan”.
“Saat ini pasukan ECOWAS tidak mampu sama sekali. Apa yang Anda lihat di sana, itu adalah pasukan yang benar-benar belum mampu. Mereka harus dirubah,” ujar Michael Sheehan kepada Senat. (haninmazaya/arrahmah.com)