PARIS (Arrahmah.com) – Ratusan pengungsi Suriah dan Eritrea yang berkemah di dekat pelabuhan Calais di Perancis utara secara kasar dievakuasi oleh kepolisian Perancis pada Senin (21/9/2015), menurut LSM Perancis, Calais Solidarity, sebagaimana dilansir oleh World Bulletin.
Menurut LSM itu, polisi menggunakan gas air mata dan kekerasan untuk mengevakuasi sekitar 300 pengungsi Suriah, yang tinggal di tenda-tenda selama hampir satu bulan di sebuah taman umum di dekat pelabuhan dan ratusan pengungsi Eritrea lainnya memasang tenda di luar perkemahan, yang umumnya dikenal sebagai “hutan”.
Mereka semua didorong kembali ke hutan, yang terletak beberapa kilometer dari pelabuhan dan kota Calais, di mana lebih dari 3.500 pengungsi berkemah dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat yang berada dekat muara terowongan saat mereka berusaha untuk mencapai Inggris.
Pemerintah daerah Perancis membenarkan bahwa telah ada proses evakuasi.
Selama evakuasi itu, setidaknya ada enam orang yang kehilangan paspor dan dokumen mereka. Polisi tidak membiarkan mereka untuk menemukan paspor dan dokumen-dokumen itu, ungkap LSM Perancis Calais Solidarity.
LSM itu juga mengatakan bahwa seorang pengungsi terpaksa harus dirawat di rumah sakit setelah menghirup gas air mata.
(ameera/arrahmah.com)