PARIS (Arrahmah.com) – Walikota Perancis pekan ini menolak untuk mengambil pengungsi Suriah dan Afrika yang memeluk Islam. Sikap walikota ini dikecam oleh banyak pihak sebagai sikap yang “mengerikan”, saat negara itu akan menerima gelombang pertama pengungsi.
“Anda tidak boleh menjeniskan (pengungsi) atas dasar agama. Hak untuk mendapatkan suaka adalah hak universal,” kata Perdana Menteri Manuel Valls, beberapa jam sebelum sekitar 200 pengungsi diperkirakan tiba dari Jerman, Local.fr melaporkan, sebagaimana dilansir oleh onislam, Kamis (10/9/2015).
Menteri Dalam Negeri Prancis Bernard Cazeneuve juga mengutuk sikap walikota itu.
“Saya benar-benar tidak mengerti dengan adanya pemisahan ini. Saya mengecam dan saya pikir itu mengerikan,” kata Cazeneuve kepada televisi Prancis 2.
“Seluruh minoritas dianiaya di Suriah,” katanya. “Kristen dari Timur Tengah harus disambut tetapi ada juga Muslim dan minoritas lainnya yang dianiaya.”
“Perancis harus siap untuk mengambil semua orang yang dianiaya terlepas dari apapun agama dan latar belakang mereka.”
Pada akhir pekan, sekitar 1.000 pengungsi diperkirakan akan tiba di Perancis, menurut France 24.
Komentar walikota Prancis mengingatkan kembali kepada sambutan Slovakia pada bulan Agustus yang mengatakan bahwa negaranya hanya akan menerima pengungsi Kristen, karena ummat Islam tidak akan merasa betah.
Pendapat serupa diungkapkan oleh Menteri Ketengakerjaan Australia, Eric Abetz, yang mengatakan bahwa prioritas harus diberikan kepada pengungsi Kristen, karena mereka “kelompok yang paling teraniaya di dunia.”
Sebanyak 350.000 pengungsi telah melalu perjalanan berbahaya untuk mencapai pantai Eropa sejak Januari tahun ini, menurut angka yang dirilis oleh Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM).
IOM mengatakan bahwa lebih dari 2.600 pengungsi telah mati tenggelam saat mereka mencoba untuk menyeberangi Mediterania.
Sebuah foto balita Suriah berusia tiga tahun yang ditemukan tertelungkup tak bernyawa di pantai, setelah dia dan keluarganya tenggelam, telah menyentak perhatian dunia selama pekan ini, dimana banyak negara mendesak dunia untuk ikut memikul tanggung jawab terhadap rakyat Suriah.
(ameera/arrahmah.com)