MAURITANIA (arrahmah.com) – Perancis memberikan bantuan teknis dan logistik untuk operasi militer Mauritania memerangi Mujahidin Al-Qaeda Islamic Maghreb (AQIM).
“Kelompok ‘teroris’ yang ditargetkan oleh tentara Mauritania merupakan kelompok yang melakukan eksekusi terhadap tawanan asal Inggris pada tahun lalu dan menolak bernegosiasi untuk melepaskan warga kami Michel Germaneau,” ujar Menteri Pertahanan Perancis pada Jumat (23/7/2010).
“Kami konfirmasikan bahwa militer Perancis memberikan dukungan teknis dan logistik untuk operasi militer Mauritania menyerang AQIM,” lanjutnya.
Pejabat Mauritania mengklaim bahwa tentara mereka menyerang basis AQIM yang terletak di perbatasan Mali dan Mauritania untuk membebaskan tawanan asal Perancis, namun mereka tidka berhasil menemukannya.
Sebelumnya, kami mendapat laporan bahwa sekitar 54 tentara khusus Perancis melakukan serangan ke basis AQIM, atas ijin Allah mereka mengalami kegagalan dan 9 tentara mereka hilang saat melancarkan operasi tersebut.
Harian Spanyol, El Pais melansir, berdasarkan pernyataan dari diplomat Perancis, ia mengatakan bahwa tentara khusus Perancis berpartisipasi dalam serangan tersebut setelah mendapatkan bantuan dari AS yang menunjukkan lokasi basis AQIM.
AQIM ingin menukar Michel dengan pembebasan tahanan Muslim yang berada di penjara thagut negara-negara Sahara. AQIM memberikan Perancis waktu hingga 15 hari sejak 12 Juli lalu. Michel Germaneau ditangkap pada 19 April lalu. (haninmazaya/arrahmah.com)