IDLIB (Arrahmah.com) – Menteri Luar Negeri Perancis Jean-Yves Le Drian memperingatkan pada Ahad (15/4/2018) bahwa sebuah bencana kemanusiaan baru mungkin akan terjadi di Suriah, di wilayah Idlib yang dikuasai pejuang, karena provinsi tersebut bisa menjadi target berikutnya oleh rezim Asad.
Dalam wawancara dengan Le Journal du Dimanche sehari setelah serangan AS, Inggris dan Perancis di Suriah, Le Drian mengatakan: “Ada 2 juta orang di Idlib sekarang, termasuk ratusan ribu warga yang dievakuasi dari kota-kota yang sebelumnya dikuasai ‘pemberontak’ dan kini direbut oleh rezim.”
“Ada risiko bencana kemanusiaan baru,” lanjutnya seperti dilansir AFP.
Dikendalikan oleh berbagai faksi pejuang, provinsi Idlib adalah yang terakhir di Suriah yang berada di luar kendali rezim Asad.
Berbicara di Damaskus pekan ini, seorang pejabat senior Iran mengatakan dia berharap Idlib akan menjadi daerah berikutnya yang “dibebaskan” oleh Bashar Asad, setelah tentara rezim merebut wilayah Ghautah Timur di dekat ibu kota Damaskus dengan dukungan Rusia.
Pertempuran di Ghautah Timur berakhir tak lama setelah serangan kimia yang membunuh puluhan orang.
Le Drian mengatakan dia berharap serangan pada Sabtu (14/4) yang bertujuan untuk menghukum rezim karena penggunaan gas beracun, akan meyakinkan Rusia untuk menekan Asad ke perundingan untuk mengakhiri perang yang telah berlangsung selama tujuh tahun.
“Kami berharap Rusia memahami, kita harus menggabungkan upaya untuk mempromosikan proses politik di Suriah untuk mengakhiri krisis,” klaimnya.
“Perancis siap untuk bekerja ke arah ini. Kecuali yang saat ini yang menghalangi proses itu adalah Bashar Asad sendiri.” (haninmazaya/arrahmah.com)