PARIS (Arrahmah.com) – Presiden Perancis Francois Hollande mengatakan pada Sabtu (16/4/2016) bahwa Perancis akan memberikan bantuan militer tambahan ke Libanon, dan mendesak para politikus untuk untuk mengakhiri krisis yang telah lama terjadi dengan memilih seorang presiden sesegera mungkin.
Hollande juga mengatakan ia telah memutuskan untuk meningkatkan bantuan bagi para pengungsi Suriah di Libanon, memberikan 50 juta Euro tahun ini dan 100 juta Euro selama tiga tahun ke depan untuk mengatasi krisis. Sekitar satu juta pengungsi Suriah terdaftar di Libanon saat ini.
Hollande mengunjungi Beirut satu pekan setelah Arab Saudi memotong 3 miliar bantuan militer kepada Libanon di mana kekerasan telah berulang kali tumpah dari perang Suriah yang dimulai pada 2011.
“Kami akan bekerja untuk memberikan bantuan segera untuk memperkuat kemampuan militer Libanon, khususnya untuk memerangi ‘terorisme’ namun juga untuk menghadapi ancaman lain,” ujar Hollande setelah pertemuan dengan Perdana Menteri Tammam Salam seperti dilansir Reuters.
Militer Libanon baru-baru ini juga mendapat dukungan tambahan dari Amerika Serikat dan Inggris. Sedangkan Arab Saudi memotong bantuan untuk militer Libanon setelah pemerintah Beirut gagal untuk mengutuk serangan terhadap misi diplomatik Saudi di Iran pada Januari lalu yang terjadi setelah Saudi mengeksekusi “ulama” Syiah.
Riyadh memberikan perhatian pada pengaruh milisi Syiah “Hizbullah” atas pemerintah Libanon dan mempertanyakan independensi militer Libanon dari kelompok yang didukung Iran tersebut. (haninmazaya/arrahmah.com)