JISR SYUGHUR (Arrahmah.com) – Hizbul Islam Turkistan, sebuah filial kelompok jihad Al Qaeda yang beroperasi di Suriah dan Asia Tengah, ternyata berperan penting dalam operasi penyerangan baru-baru ini di Jisr Syughur di barat laut Suriah, Idlib. Demikian dilaporkan LWJ, Kamis (30/4/2015).
Peran serta Hizbul Islam Turkistan (HIT) di Jisr Al Shughur tersebut didokumentasikan dalam sebuah video yang diproduksi oleh Islam Awazi, sayap media resmi HIT. Data lain yang dirilis di media sosial juga menunjukkan kelompok Jihad Turkistan ini kehilangan setidaknya 20 Mujahidin dalam pertempuran untuk membebaskan kota Jisr Syughur.
Kelompok jihad itu turut berperang bersama koalisi Jaisyul Fath dalam serangan Ma’rakat Al-Nashr baru-baru ini. Jaisyul Fath adalah aliansi kelompok jihad yang terdiri atas Jabhah Nusrah, Ahrar Syam, Ansar Syam, Jaisyul Islam, Jabhat Ansaruddin (yang meliputi Jaisyul Muhajirin wal Ansar , Harakat Syamul Islam, dan Harakat Fajrus Syam Al Islamiyyah), Jamaat Ansar Al-Islam, dan lainnya. Kemenangan atas pasukan rezim nusyairiyah di Jisr Syughur didapatkan setelah tiga hari pertempuran.
Rekaman dalam video Hizbul Islam Turkistan, yang berdurasi hampir 20 menit, dalam adegan pertama menunjukkan para pejuangnya bersiap-siap untuk pertempuran. Sebelum berangkat ke medan pertempuran, para pejuang terlihat mendengarkan pidato penyemangat dari ulama Saudi berkharisma, Syaikh Dr. Abdullah Al-Muhaysini Hafidhahullah. Beberapa adegan menunjukkan penggunaan mortir, roket, tank, meriam anti-pesawat, dan roket anti-tank sebelum kemudian menampilkan pertempuran kota oleh para pejuang dari unit penyerbu. Video juga menampilkan Al-Akh Abu Ridha Al-Turkistani, salah seorang pemimpin kelompok ketika memasang bendera Hizbul Islam di pusat kota. Akhir dari video menunjukkan para pejuang merayakan kemenangan sementara penduduk setempat bersukacita dengan kehadiran Mujahidin.
Hizbul Islam telah berjuang bersama kelompok Mujahidin Chechnya, Junud Sham, serta kelompok Mujahidin Uzbek Katibat Tawhid wal Jihad. Dalam video yang dirilis oleh Junud Sham, kelompok itu menyebutkan nama Katibat Turkistani, nama yang digunakan oleh Hizbul Islam Turkistan di Suriah.
Dalam video lain yang dirilis oleh Junud Sham, anggota HIT terlihat berbicara dengan Syaikh Muslim Shishani Hafidhahullah, seorang Mujahid Chechnya dan Amir Junud Sham. Beliau termasuk salah satu Mujahid yang telah berjihad di bawah pimpinan Komandan Khattab di Chechnya pada awal-awal pecahnya Jihad di Chechnya.
Beberapa akun Mujahid di Twitter menyebutkan bahwa Katibat Turkistani atau HIT memiliki peran yang vital dalam pertempuran di Jisr Syughur. Salah satu akun memberitakan bahwa kelompok itu berhasil membebaskan dua pos pemeriksaan. Kelompok ini terlibat langsung dalam pertempuran sengit melawan pasukan rezim dan beberapa Mujahid Hizbul Islam yang syahid ditunjukkan dalam video. Hizbul Islam juga menegaskan di Twitter bahwa ia kehilangan 20 pejuang dalam serangan, yang menunjukkan bahwa peran mereka lebih dari sekedar peran pendukung.
Hizbul Islam Turkistan di Suriah
Seorang pemimpin Hizbul Islam mengatakan bahwa kelompok tersebut telah berjuang di Suriah sejak 2012 dalam wawancara dengan situs berita Turki Anadolu Agency. Ketika ditanya mengapa kelompok ini berjihad di Suriah, petinggi yang diidentifikasi bernama Ibrahim Mansour itu mengatakan, “Ada beberapa alasan untuk ini. Pertama, di sini orang-orang Suriah yang tertindas adalah saudara kami. (Kami) memiliki kewajiban untuk membantu mereka dengan jihad.” Ia melanjutkan,”Alhamdulillah dengan berkumpulnya umat Islam untuk melawan Bashar, kami dapat berpartisipasi dalam jihad, bersatu melawan tiran.” Mansour melanjutkan dengan mengatakan bahwa pertempuran di Suriah memberikan Hizbul Islam Turkistan pelatihan dan pengalaman untuk bertempur di provinsi Xinjiang, Cina.
Ibrahim Mansour juga menegaskan dalam wawancara yang sama bahwa dengan perluasan induk organisasi di wilayah suku Pakistan utara dan Waziristan Selatan, para pejuang Hizbul Islam di Suriah memiliki Bai’at (janji setia) ke Mullah Muhammad Omar.
Hizbul Islam telah lama beroperasi di Idlib bersama Jabhah Nusrah, cabang resmi Al Qaeda di Suriah. Satu akun jihad di Twitter telah melaporkan bahwa kelompok ini juga turut bertempur di provinsi Latakia. Pada Mei tahun lalu, salah satu pejuangnya, yang diidentifikasi bernama Dadullah Al Turkistani, melaksanakan operasi Istisyhadiyyah sebagai bagian dari serangan yang terkoordinasi dengan Jabhah Nusrah di provinsi barat laut. Operasi yang sama termasuk serangan Istisyhadiyyah oleh seorang Mujahid Jabhah Nusrah asal Amerika dikenal sebagai Abu Hurairah Al Amriki.
Kelompok ini juga menyumbang pelaku bom Istisyhadiyyah lainnya, Abdulvaris Al Turkistani, yang juga melancarkan operasinya di Idlib bersama Jabhah Nusrah. Selain Abdulvaris dan Dadullah, beberapa pejuang Hizbul Islam lain yang telah Syahid di Suriah telah diposting oleh akun Twitter resmi kelompok. Sebagian besar Mujahidin yang diposting tampak masih muda dan hampir semua Syahid di Idlib.
Hizbul Islam Turkistan diketahui mengoperasikan setidaknya dua kamp pelatihan di Suriah. Satu kamp, yang digunakan untuk melatih anak-anak, sepertinya terletak di sebuah desa di Idlib atau Latakia provinsi.
Hizbul Islam Turkistan juga beroperasi di Cina serta Asia Tengah dan Asia Selatan dan diperkirakan memiliki sejumlah pejuang dan kepemimpinan yang bermarkas di wilayah kesukuan Pakistan dan Afghanistan. Sebagian besar anggotanya terdiri dari etnis Uighur dan memiliki tujuan untuk mendirikan negara Islam di provinsi Xinjiang, Cina.
Beberapa pemimpin senior Hizbul Islam ini juga telah ditunjuk sebagai pucuk pimpinan dalam jaringan Al Qaeda di Pakistan. Misalnya, Syaikh Abdul Shakur Turkistani, mantan Amir Hizbul Islam, juga ditunjuk oleh Al Qaeda untuk memimpin pasukannya di provinsi kesukuan Pakistan.
Kelompok jihad Hizbul Islam lebih lanjut mengonfirmasikan kedudukannya dalam jaringan internasional Al Qaeda melalui perannya dalam perjuangan bersama cabang resmi Al Qaeda dan kelompok-kelompok sekutu lainnya di Suriah.
(adibahasan/arrahmah.com)