JAKARTA (Arrahmah.com) – Selama tiga hari kedepan pengrajin tahu dan tempe di Jakarta akan mogok membuat tahu dan tempe. Hal itu dikarenakan mahalnya harga bahan baku pembuatan kacang dan kedelai.
“Selama tiga hari kita akan melihat sikap pemerintah, dengan aksi solidaritas tidak melakukan produksi tahu atau tempe,” ujar Diono, pengrajin tahu di Pasar Ciracas, Kramatjati, Jakarta Timur, seperti dirilis detikcom, Rabu (25/7/2012).
Menurutnya kabar yang beredar bahwa terjadi kelangkaan kacang kedelai sebagai bahan baku utama tahu dan tempe adalah bohong. Karena faktanya tidak seperti itu.
“Pasokan kacang kedelai di lapangan semua berjalan normal, pemerintah itu bohong kalau kita kekurangan pasokan kacang kedelai. Justru aksi mogok yang kita lakukan bersama teman yang lain dikarenakan kami mendengar kalau akan ada peningkatan harga kedelai mencapai satu juta rupiah per satu kuintal kacang kedelai,” terangnya.
lebih lanjut ia mengatakan para pengrajin tahu dan tempe justru akan merugi jika tidak melakukan produksi tahu dan tempe.
“Seperti makan buah simalakama, kita mau produksi harga bahan baku sangat mahal, sementara kalau kita memaksakan produksi kita akan berjalan di tempat atau tidak dapat untung,” lanjut Diono.
Diono menerangkan aksi solidaritas tidak akan memproduksi tahu dan tempe selama tiga hari ini dilakukan untuk melihat sikap pemerintah.
“Kita sudah capai menunggu. Saya berharap aksi ini bisa dilihat pemerintah, ya setidaknya pemerintah tidak perlu mengenakan biaya masuk kacang kedelai yang sebesar lima persen itu, sehingga harga kacang kedelai bisa murah dan kita bisa melakukan produksi kembali,” tandasnya.
Seperti diketahui, kelangkaan tempe mulai dirasakan sejak Selasa (24/7/2012) kemarin malam. Di Pasar Ciracas, Jakarta Timur anggota Gakoptindo menggelar sweeping penjualan tempe untuk memastikan tidak ada lagi pedagang yang berjualan tempe di pasar tersebut. Begitu juga yang terjadi di Pasar Slipi Jaya, Jakarta Barat, tempe menjadi barang makanan yang susah ditemukan warga. Pasar Semanan, Kalideres pun demikian, pedagang tempe sudah total menghentikan pasokan tempenya di pasar tersebut.
Sementara itu, produsen tempe yang tergabung dalam Pusat Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Puskopti) DKI Jakarta melakukan aksi mogok produksi tempe hingga Jumat (27/7/2012) mendatang. Aksi tersebut merupakan respons atas kenaikan harga kedelai di pasaran. Mogok produksi itu pun telah disepakati oleh pengurus di lima wilayah di Jakarta. (bilal/arrahmah.com)