BANDUNG (Arrahmah.com) – Peradaban Islam wujud dari buah keimanan umat Islam dalam berbagai segi kehidupan. Peradaban Islam sedikit banyak ditentukan oleh kultur sosial umatnya, dan Indonesia sendiri diprediksi akan menjadi pusat kebangkitan Islam di masa depan.
Demikian kesimpulan dalam “Seminar Peradaban Islam” di masjid Asy’ari Universitas Islam Bandung (UNISBA). Acara ini menghadirkan Dr. Abdul Manan (Ketua DPP Hidayatullah) dan Dr. H. Irfan Safrudin, M,Ag (Sekretaris umum Yayasan Unisba). Kegiatan yang diselenggarakan oleh BEM Unisba dan DPW Hidayatullah Jabar ini mampu menarik ratusan peserta mahasiswa dan umum.
Dr. Irfan yang menggantikan Prof. Dr. KH.Miftah Faridl, mengulas tentang sejarah peradaban Islam. Menurut Irfan, peradaban Islam sangat dipengaruhi oleh kondisi sosial budaya masyarakat dan pengamalan keislaman saat itu.
”Peradaban sendiri sebenarnya buah dari budaya manusia,” katanya.
Ia pun sangat setuju jika peradaban juga lahir dari majunya ilmu pengetahuan. Banyak ilmuwan lahir dari kaum muslim yang hingga kini masih menjadi rujukan.
Lebih jauh Dekan Fakultas Dakwah Unisba ini memaparkan, Indonesia sangat cocok menerapkan syariat. ”Dulu peradilan agama dan juga Undang-Undang Perkawinan belum Islami, namun berkat karunia Allah dan perjuangan umat, sekarang lembaga dan aturan syariat itu telah ada, walaupun belum semua sesuai syariat. Namun patut kita syukuri,” imbuhnya.
Sementara pembicara kedua Abdul Manan yang begitu berapi-api dan sesekali diselingi gurauan mengatakan, “Peradaban sendiri terlalu banyak definisinya, akan tetapi bagi saya peradaban Islam adalah manifestasi iman dalam semua aspek kehidupan,” paparnya. Ia berkeyakinan, Islam akan bangkit dari Indonesia.
Keyakinan ini ditandai dengan beberapa hal, di antaranya, semakin banyaknya anak muda yang aktif mempelajari dan bergerak dalam Islam, sementara Indonesia sendiri merupakan negeri berpenduduk mayoritas muslim terbesar di dunia.
“Dan satu hal yang sangat menarik adalah, ternyata perilaku bawaan orang Indonesia sangat dekat dengan akhlak seorang muslim,” imbuhnya. (hdytlh/arrahmah.com)