KAUKAKUS (Arrahmah.com) – Aktivitas militer meningkat tajam tahun ini di wilayah-wilayah pendudukan di Imarah Kaukakus.
Rusia memperkirakan bahwa selama delapan bulan di tahun 2010, jumlah tindakan sabotase dan operasi militer yang dilakukan Mujahidin meningkat empat kali lipat dibanding tahun lalu.
Hal tersebut disampaikan oleh Ivan Sydoruk, wakil Kantor Kejaksaan, dalam pertemuan para penjajah dan boneka mereka di Nalchik.
Dalam hal ini, Sydoruk mengeluh bahwa satu alasan utama meningkatnya serangan Mujahidin adalah “kelalaian polisi”.
“Kita mesti belajar untuk bekerja secara preventif,” ujar Sydoruk dalam pertemuan tersebut.
Sydoruk mengklaim bahwa Mujahidin melancarkan 246 misi sabotase yang mengalami kesuksesan dan 37 operasi khusus menargetkan tentara Rusia dan kaki tangan mereka di wilayah Imarah Kaukakus sejak awal tahun.
Ia juga mengumumkan bahwa sejak awal tahun, hanya terdapat 149 tentara Rusia yang tewas dan 384 terluka selama pertempuran dengan Mujahidin.
“Ini secara signifikan lebih tinggi dari tahun sebelumnya,” lanjutnya.
Ia juga mengumumkan kematian para Mujahid, menurut klaimnya, sepanjang tahun ini, sebanyak 169 Mujahid gugur dan 298 Mujahid dan para simpatisan ditangkap. Namun, bagaimanapun pejabat lokal dan penjajah Rusia sering mengatakan bahwa hanya terdapat puluhan Mujahid yang terdapat di pegunungan Kaukakus. Jumlah kematian dan para mujahid yang ditangkap belum mendapat konfirmasi dari pihak Mujahidin.
Terkait hal ini, sumber-sumber independen termasuk kelompok pembela hak asasi manusia sebelumnya mengeluarkan laporan mengenai praktek penculikan massal terhadap para pemuda di Imarah Kaukakus. Para korban kemudian tewas (dibunuh-red) kemudian diumumkan bahwa mereka adalah “militan”. Penculikan dan pembuhunan terhadap pemuda Muslim aktif dilaporkan di Chechnya dan Dagestan. (haninmazaya/arrahmah.com)